BNI Syariah target pembiayaan sektor mikro Rp868 M
Rabu, 24 April 2013 - 20:13 WIB
BNI Syariah target pembiayaan sektor mikro Rp868 M
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano mengaku optimistis pembiayaan untuk sektor mikro akan menembus angka Rp868 miliar pada tahun ini.
"Kita optimis pembiayaan sektor mikro akan capai angka Rp868 miliar pada tahun ini," ujarnya di Gedung BNI, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Dia menjelaskan, BNI Syariah mempunyai tiga produk pembiayaan mikro yaitu Mikro 1, Mikro 2, dan Mikro 3 dan pembiayaan mikro 2 adalah pendongkrak utama pembiayaan di segmentasi ini.
"Mikro 1 itu pembiayaan di bawah 2 juta, Mikro 2 pembiayaan dengan nominal Rp50 juta sampai Rp500 juta, dan Mikro 3 itu di atas Rp500 juta. Mayoritas pembiayaan ada di Mikro 2," sebutnya.
Disinggung mengenai range yang cukup lebar antara produk mikro 1 dan 2, Dinno menjelaskan pihaknya sudah berdiskusi dengan Bank Indonesia (BI) mengenai hal ini seraya mengusulkan agar sementara 2 produk mikro BNI Syariah tersebut digabungkan.
"Ada diskusi dengan BI pembiayaan Mikro 1 sampai 2 di-mix dengan dana kebajikan karena masih relatif terbatas. Jadi sementara yang banyak digunakan adalah Mikro 2 dan 3," tuturnya.
Dinno menambahkan, sebagian besar produk Mikro 2 dan 3 digunakan untuk barang dagangan dan modal kerja (usaha). "Serta digunakan pada Sektor retail (eceran) dan pertanian terutama sawit di Sumatera Selatan," ungkapnya.
Untuk menunjang pembiayaan Mikro, lanjut Dinno, pihaknya juga membuka cabang di tiga kota yaitu Kendari, Bengkulu, dan Jambi. "Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap financial inclusion yang dicanangkan BI dan pembukaan tersebut menambah jangkauan sistem perbankan sampai daerah," tutupnya.
"Kita optimis pembiayaan sektor mikro akan capai angka Rp868 miliar pada tahun ini," ujarnya di Gedung BNI, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Dia menjelaskan, BNI Syariah mempunyai tiga produk pembiayaan mikro yaitu Mikro 1, Mikro 2, dan Mikro 3 dan pembiayaan mikro 2 adalah pendongkrak utama pembiayaan di segmentasi ini.
"Mikro 1 itu pembiayaan di bawah 2 juta, Mikro 2 pembiayaan dengan nominal Rp50 juta sampai Rp500 juta, dan Mikro 3 itu di atas Rp500 juta. Mayoritas pembiayaan ada di Mikro 2," sebutnya.
Disinggung mengenai range yang cukup lebar antara produk mikro 1 dan 2, Dinno menjelaskan pihaknya sudah berdiskusi dengan Bank Indonesia (BI) mengenai hal ini seraya mengusulkan agar sementara 2 produk mikro BNI Syariah tersebut digabungkan.
"Ada diskusi dengan BI pembiayaan Mikro 1 sampai 2 di-mix dengan dana kebajikan karena masih relatif terbatas. Jadi sementara yang banyak digunakan adalah Mikro 2 dan 3," tuturnya.
Dinno menambahkan, sebagian besar produk Mikro 2 dan 3 digunakan untuk barang dagangan dan modal kerja (usaha). "Serta digunakan pada Sektor retail (eceran) dan pertanian terutama sawit di Sumatera Selatan," ungkapnya.
Untuk menunjang pembiayaan Mikro, lanjut Dinno, pihaknya juga membuka cabang di tiga kota yaitu Kendari, Bengkulu, dan Jambi. "Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap financial inclusion yang dicanangkan BI dan pembukaan tersebut menambah jangkauan sistem perbankan sampai daerah," tutupnya.
(gpr)
