Penerapan dual price BBM diyakini bakal kacau
A
A
A
Sindonews.com - Opsi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) menggunakan sistem dual price yang kemungkinan besar diterapkan pada 1 Mei 2013, diyakini banyak pihak bakal kacau balau.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sulawesi, Burhanuddin Lestim secara tegas tidak setuju dengan usulan ini. Dia menilai dual price malah akan memicu kesemrawutan dalam pelaksanaannya di lapangan.
Dia mengaku sistem dual price hingga pemasangan SMP (sistem monitoring pengendali) malah akan membuat ribet pengusaha, karena akan memulai sosialisasi kembali kepada petugas. Harusnya, kata dia, kenaikan BBM itu serentak untuk semua saja, tidak dipilah-pilih.
"Sistem ini akan menimbulkan banyak masalah, kalau mau jujur tidak usah ada begini-beginian (dual price), yang normal sajalah seperti sekarang, tapi kalau itu memang maunya pemerintah yah, mau tidak mau kita juga akan jalankan, tapi siap dengan konsekuensi yang ada," katanya, Kamis (25/4/2013).
Menurutnya, sejauh ini di wilayahnya belum ada pemberitahuan resmi dari Pertamina soal kesiapan penerapan sistem dual price. "Nantinya akan seperti apa, kami juga tidak tahu. Apakah manual penerapannya atau sama sekali tidak diterapkan," ujarnya.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sulawesi, Burhanuddin Lestim secara tegas tidak setuju dengan usulan ini. Dia menilai dual price malah akan memicu kesemrawutan dalam pelaksanaannya di lapangan.
Dia mengaku sistem dual price hingga pemasangan SMP (sistem monitoring pengendali) malah akan membuat ribet pengusaha, karena akan memulai sosialisasi kembali kepada petugas. Harusnya, kata dia, kenaikan BBM itu serentak untuk semua saja, tidak dipilah-pilih.
"Sistem ini akan menimbulkan banyak masalah, kalau mau jujur tidak usah ada begini-beginian (dual price), yang normal sajalah seperti sekarang, tapi kalau itu memang maunya pemerintah yah, mau tidak mau kita juga akan jalankan, tapi siap dengan konsekuensi yang ada," katanya, Kamis (25/4/2013).
Menurutnya, sejauh ini di wilayahnya belum ada pemberitahuan resmi dari Pertamina soal kesiapan penerapan sistem dual price. "Nantinya akan seperti apa, kami juga tidak tahu. Apakah manual penerapannya atau sama sekali tidak diterapkan," ujarnya.
(izz)