Harga minyak di perdagangan dunia naik tipis
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini naik tipis, didorong data stok minyak mentah AS yang lebih rendah dari perkiraan dan harapan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB).
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni menambah dua sen menjadi USD101,75 per barel dalam transaksi sore di London. Sementara kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, naik 10 sen menjadi USD91,53 per barel.
"Harga didukung oleh data yang menunjukkan persediaan AS build-up kurang dari yang diperkirakan. Ini menunjukkan bahwa permintaan di Amerika Serikat sudah mulai pulih," kata Tetsu Emori, kepala manajer dana Astmax Asset Management di Tokyo, seperti dilansir dari Global Post, Kamis (25/4/2013).
Departemen Energi AS mengumumkan, bahwa stok minyak di negara itu meningkat 900.000 barel dalam pekan yang berakhir 19 April, kurang dari perkiraan kenaikan sebesar 1,2 juta barel.
Perubahan stok persediaan AS yang diawasi ketat oleh para dealer karena menunjukkan tingkat permintaan konsumen minyak mentah dunia. Harga juga didukung spekulasi, bahwa ECB akan segera menurunkan suku bunga, setelah Jerman merilis data ekonomi lemah.
"Data yang lemah dari Eropa dan Amerika Serikat baru-baru ini telah meyakinkan investor untuk melakukan langkah-langkah stimulus lebih lanjut," ujar Desmond Chua, analis pasar dari CMC Markets, Singapura.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni menambah dua sen menjadi USD101,75 per barel dalam transaksi sore di London. Sementara kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, naik 10 sen menjadi USD91,53 per barel.
"Harga didukung oleh data yang menunjukkan persediaan AS build-up kurang dari yang diperkirakan. Ini menunjukkan bahwa permintaan di Amerika Serikat sudah mulai pulih," kata Tetsu Emori, kepala manajer dana Astmax Asset Management di Tokyo, seperti dilansir dari Global Post, Kamis (25/4/2013).
Departemen Energi AS mengumumkan, bahwa stok minyak di negara itu meningkat 900.000 barel dalam pekan yang berakhir 19 April, kurang dari perkiraan kenaikan sebesar 1,2 juta barel.
Perubahan stok persediaan AS yang diawasi ketat oleh para dealer karena menunjukkan tingkat permintaan konsumen minyak mentah dunia. Harga juga didukung spekulasi, bahwa ECB akan segera menurunkan suku bunga, setelah Jerman merilis data ekonomi lemah.
"Data yang lemah dari Eropa dan Amerika Serikat baru-baru ini telah meyakinkan investor untuk melakukan langkah-langkah stimulus lebih lanjut," ujar Desmond Chua, analis pasar dari CMC Markets, Singapura.
(dmd)