Laba KIA kuartal pertama 2013 anjlok 35%
Laba KIA kuartal pertama 2013 anjlok 35%
A
A
A
Sindonews.com - Kia Motors Corp, produsen mobil terbesar kedua Korea Selatan, membukukan penurunan laba pada kuartal pertama (Q1) 2013, sebesar 35 persen setelah produksi di pabrik domestik jatuh dan penguatan mata uang yen.
Perusahaan berbasis di Seoul itu melaporkan, laba bersih turun menjadi 783,9 miliar won (USD707 juta) dari 1,2 triliun won pada tahun sebelumnya. Hasil ini tertinggal di belakang estimasi rata-rata 19 analis yang disurvei Bloomberg selama 28 hari, sebesar 836 miliar won. Sementara pendapatan turun 6 persen.
"Sistem shift baru telah memangkas produksi perusahaan di pabrik dalam negeri, dan di atas itu hanya satu dari tiga pabrik di Korea Selatan telah menyepakati persyaratan untuk lembur pada akhir pekan," kata Lee Sang Hyun, analis NH Investment & Securities Co, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (26/4/2013).
"Bertambahnya tekanan dari pesaing dengan melemahnya yen, dan kurangnya model baru, membuat perusahaan harus berjuang pada kuartal terakhir akibat ekspor merosot," tambahnya.
Laba operasional, dikurangi harga pokok penjualan dan biaya administrasi, turun 35 persen menjadi 704,2 miliar won, lebih kecil dari perkiraan para analis sebesar 707 miliar won.
Ekspor dari Korea Selatan anjlok 11 persen pada kuartal terakhir setelah perusahaan yang berapiliasi dengan Hyundai Motor Co itu mengurangi jam kerja dengan mengakhiri shift malam pada Maret. Serikat pekerja di tiga pabrik KIA Korea Selatan menolak kerja lembur pada akhir pekan, kecuali biaya kompensasi meningkat.
Perusahaan berbasis di Seoul itu melaporkan, laba bersih turun menjadi 783,9 miliar won (USD707 juta) dari 1,2 triliun won pada tahun sebelumnya. Hasil ini tertinggal di belakang estimasi rata-rata 19 analis yang disurvei Bloomberg selama 28 hari, sebesar 836 miliar won. Sementara pendapatan turun 6 persen.
"Sistem shift baru telah memangkas produksi perusahaan di pabrik dalam negeri, dan di atas itu hanya satu dari tiga pabrik di Korea Selatan telah menyepakati persyaratan untuk lembur pada akhir pekan," kata Lee Sang Hyun, analis NH Investment & Securities Co, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (26/4/2013).
"Bertambahnya tekanan dari pesaing dengan melemahnya yen, dan kurangnya model baru, membuat perusahaan harus berjuang pada kuartal terakhir akibat ekspor merosot," tambahnya.
Laba operasional, dikurangi harga pokok penjualan dan biaya administrasi, turun 35 persen menjadi 704,2 miliar won, lebih kecil dari perkiraan para analis sebesar 707 miliar won.
Ekspor dari Korea Selatan anjlok 11 persen pada kuartal terakhir setelah perusahaan yang berapiliasi dengan Hyundai Motor Co itu mengurangi jam kerja dengan mengakhiri shift malam pada Maret. Serikat pekerja di tiga pabrik KIA Korea Selatan menolak kerja lembur pada akhir pekan, kecuali biaya kompensasi meningkat.
(dmd)
Explore More