Manfaatkan limbah untuk perabot rumah tangga
A
A
A
Sindonews.com - Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya sikap ramah lingkungan menjadi peluang tersendiri untuk produk-produk ramah lingkungan. Seperti yang dilakukan oleh PT Sapta Lestari Perdana, perusahaan yang menghasilkan produk rumah tangga yang terbuat dari sampah bekas kemasan makanan dan minuman.
PT Sapta Lestari mulai didirikan sejak 2009, Indra Wiguna. PT Sapta Lestari ditunjuk oleh PT Tetrafac Indonesia (produsen kemasan makanan dan lingkungan) untuk menanggulangi masalah limbah. PT Sapta Lestari mengolah bekas kemasan makanan dan minuman yang sudah tidak terpakai untuk diolah menghasilkan produk yang bermanfaat.
Sampah makanan dan minuman tersebut, diambil kandungan alumunium foil-nya. Perusahaan ini menghasilkan tiga jenis produk yakni Polylum Eco Board, Polylum Eco Roof dan Furniture & Handycraft.
Polylum Eco Board, yakni merupakan lembaran-lembaran yang bisa menjadi pengganti gypum, plywood, triplek dan fancywood. Produk ini bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan meja, kursi, dinding rumah, plafon (interior dalam ruangan bagian atas) bahkan partisi pada audio/sound system. Produk ini diklaim tidak menggunakan bahan kimia dan anti jamur serta anti rayap.
Polylum Eco Roof, yakni atap gelombang yang biasa digunakan atap rumah. Produk ini juga tidak mengandung asbes dan bahan kimia. Produk ini terbuat dari bahan alumunium. Selain anti jamur dan tidak menyerap air, atap gelombang ini juga rendah terhadap penyerapan panas sinar matahari sehingga tidak menimbulkan panas pada bagian dalam rumah. Berbeda dengan fibro cement, atap ini juga tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
Untuk menghasilkan produk furniture dan handycraft, PT Sapta Lestari menggandeng Toro Creative, produsen kreasi desainer furniture, handycraft dan peralatan rumah tangga yang berasal dari Cirebon. Menggunakan konsept “Go Green Furniture”, produk yang dihasilkan antara lain meja, kursi, lemari, tempat sampah, tempat payung dan berbagai kebutuhan rumah tangga lain yang biasanya terbuat dari plastik atau kayu.
Menurut Marketing Manager PT Sapta Lestari, Yanto Mulyahardi, selama ini perusahaannya masih kerap menghadapi kesalahpahaman dari sebagian masyarakat. Mereka menganggap produk olahan dari limbah ini berbahaya dan tidak aman bagi kesehatan. “Kadang-kadang image dari masyarakat itu, wah ini produk dari limbah,” ujar Yanto Mulyohardi saat ditemui Sindonews baru-baru ini.
Padahal yang sebenarnya, lanjut Yanto, justru produk olahan sampah plastik dan kertas alumunium foil ini lebih aman, sehat dan ramah lingkungan. Hal ini salah satunya karena produk-produk yang dihasilkan sama sekali tidak menggunakan bahan kimia.
Sebagai buktinya, produk-produk yang dihasilkan sudah mendapat sertifikasi dari Puspitek (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), Serpong, Tangerang.
Produk-produk PT Sapta Lestari sendiri sudah dipasarkan di beberapa kota di Indonesia seperti Palembang, Denpasar, Pontianak dan Bangka Belitung. Untuk meningkatkan pemasaran, kemarin PT Sapta Lestari mengikuti pameran INACRAFT di JCC sejak tanggal 24-28 April 2013. Pada stan tersebut dipamerkan beberapa produk mereka seperti wastafel, meja, kursi, rak buku, lemari dan lain-lain. Sekilas produk-produk yang mereka tawarkan terlihat seperti terbuat dari kayu, desainnya pun tampak menarik.
PT Sapta Lestari mulai didirikan sejak 2009, Indra Wiguna. PT Sapta Lestari ditunjuk oleh PT Tetrafac Indonesia (produsen kemasan makanan dan lingkungan) untuk menanggulangi masalah limbah. PT Sapta Lestari mengolah bekas kemasan makanan dan minuman yang sudah tidak terpakai untuk diolah menghasilkan produk yang bermanfaat.
Sampah makanan dan minuman tersebut, diambil kandungan alumunium foil-nya. Perusahaan ini menghasilkan tiga jenis produk yakni Polylum Eco Board, Polylum Eco Roof dan Furniture & Handycraft.
Polylum Eco Board, yakni merupakan lembaran-lembaran yang bisa menjadi pengganti gypum, plywood, triplek dan fancywood. Produk ini bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan meja, kursi, dinding rumah, plafon (interior dalam ruangan bagian atas) bahkan partisi pada audio/sound system. Produk ini diklaim tidak menggunakan bahan kimia dan anti jamur serta anti rayap.
Polylum Eco Roof, yakni atap gelombang yang biasa digunakan atap rumah. Produk ini juga tidak mengandung asbes dan bahan kimia. Produk ini terbuat dari bahan alumunium. Selain anti jamur dan tidak menyerap air, atap gelombang ini juga rendah terhadap penyerapan panas sinar matahari sehingga tidak menimbulkan panas pada bagian dalam rumah. Berbeda dengan fibro cement, atap ini juga tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
Untuk menghasilkan produk furniture dan handycraft, PT Sapta Lestari menggandeng Toro Creative, produsen kreasi desainer furniture, handycraft dan peralatan rumah tangga yang berasal dari Cirebon. Menggunakan konsept “Go Green Furniture”, produk yang dihasilkan antara lain meja, kursi, lemari, tempat sampah, tempat payung dan berbagai kebutuhan rumah tangga lain yang biasanya terbuat dari plastik atau kayu.
Menurut Marketing Manager PT Sapta Lestari, Yanto Mulyahardi, selama ini perusahaannya masih kerap menghadapi kesalahpahaman dari sebagian masyarakat. Mereka menganggap produk olahan dari limbah ini berbahaya dan tidak aman bagi kesehatan. “Kadang-kadang image dari masyarakat itu, wah ini produk dari limbah,” ujar Yanto Mulyohardi saat ditemui Sindonews baru-baru ini.
Padahal yang sebenarnya, lanjut Yanto, justru produk olahan sampah plastik dan kertas alumunium foil ini lebih aman, sehat dan ramah lingkungan. Hal ini salah satunya karena produk-produk yang dihasilkan sama sekali tidak menggunakan bahan kimia.
Sebagai buktinya, produk-produk yang dihasilkan sudah mendapat sertifikasi dari Puspitek (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), Serpong, Tangerang.
Produk-produk PT Sapta Lestari sendiri sudah dipasarkan di beberapa kota di Indonesia seperti Palembang, Denpasar, Pontianak dan Bangka Belitung. Untuk meningkatkan pemasaran, kemarin PT Sapta Lestari mengikuti pameran INACRAFT di JCC sejak tanggal 24-28 April 2013. Pada stan tersebut dipamerkan beberapa produk mereka seperti wastafel, meja, kursi, rak buku, lemari dan lain-lain. Sekilas produk-produk yang mereka tawarkan terlihat seperti terbuat dari kayu, desainnya pun tampak menarik.
(gpr)