Jelang Ramadhan, Hatta perintahkan operasi pasar
A
A
A
Sindonews.com - Menko Perekonomian Hatta Rajasa berharap jangan sampai ada inflasi lain selain akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Oleh karena itu, untuk stabilkan harga menjelang Ramadhan, pemerintah akan menggelar operasi pasar.
"Inflasi akibat BBM akan terjadi. Oleh sebab itu jangan ada inflasi lain, misalkan harga pangan menjadi naik. Karena itu kita kendalikan terutama menjelang puasa ini. Saya mengatakan, kalau perlu lakukan operasi pasar untuk stabilkan harga," ujarnya di JCC, Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Hatta mengutarakan, kenaikan harga BBM hanya satu kali dan masyarakat tidak perlu khawatir karena setelah harga BBM naik pemerintah akan kendalikan harga-harga yang terkena efek kenaikan harga BBM tersebut sehingga akan mencapai kestabilan kembali.
"Saya katakan inflasi itu kalau ada kenaikan harga BBM sebesar 7,2 persen. Memang akan ada kenaikan (harga) tapi akan mencapai kestabilan lagi karena hanya satu kali (kenaikan harga BBM) saja. Tidak jadi naik terus, kita kendalikan dan akan menjadi normal," lanjutnya.
Yang pasti, tegas Hatta, pemerintah akan menjaga pengaruh langsung dan tidak langsung dari inflasi ini dengan mengatur stok komoditas untuk menstabilkan harga komoditas tersebut agar inflasi tidak mencapai 7,76 persen, seperti yang diperkirakan Bank Indonesia apabila tidak ada penyikapan pemerintah terhadap kenaikan harga BBM.
"Kalau kita jaga, inflasi pengaruh langsung dari inflasi begitu (7,76 persen dari BI). Tapi kalau ada second round effect-nya spekulasi harganya enggak boleh terjadi. Oleh sebab itu kita harus stabilkan itu. Kalau beras tidak mungkin naik karena punya stok banyak, dan kita harus stabilkan harga," pungkasnya.
"Inflasi akibat BBM akan terjadi. Oleh sebab itu jangan ada inflasi lain, misalkan harga pangan menjadi naik. Karena itu kita kendalikan terutama menjelang puasa ini. Saya mengatakan, kalau perlu lakukan operasi pasar untuk stabilkan harga," ujarnya di JCC, Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Hatta mengutarakan, kenaikan harga BBM hanya satu kali dan masyarakat tidak perlu khawatir karena setelah harga BBM naik pemerintah akan kendalikan harga-harga yang terkena efek kenaikan harga BBM tersebut sehingga akan mencapai kestabilan kembali.
"Saya katakan inflasi itu kalau ada kenaikan harga BBM sebesar 7,2 persen. Memang akan ada kenaikan (harga) tapi akan mencapai kestabilan lagi karena hanya satu kali (kenaikan harga BBM) saja. Tidak jadi naik terus, kita kendalikan dan akan menjadi normal," lanjutnya.
Yang pasti, tegas Hatta, pemerintah akan menjaga pengaruh langsung dan tidak langsung dari inflasi ini dengan mengatur stok komoditas untuk menstabilkan harga komoditas tersebut agar inflasi tidak mencapai 7,76 persen, seperti yang diperkirakan Bank Indonesia apabila tidak ada penyikapan pemerintah terhadap kenaikan harga BBM.
"Kalau kita jaga, inflasi pengaruh langsung dari inflasi begitu (7,76 persen dari BI). Tapi kalau ada second round effect-nya spekulasi harganya enggak boleh terjadi. Oleh sebab itu kita harus stabilkan itu. Kalau beras tidak mungkin naik karena punya stok banyak, dan kita harus stabilkan harga," pungkasnya.
(gpr)