Mobil Esemka diusulkan alih teknologi
A
A
A
Sindonews.com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengakui suku cadang mobil Esemka tidak seluruhnya diproduksi di dalam negeri. Meski demikian, dirinya menjamin 80 persen bagian mobil adalah produksi lokal dengan melibatkan sejumlah UMKM.
Ketergantungan terhadap suku cadang impor, Rudy, sapaan akrabnya, mengusulkan penerapan alih teknologi. “Seharusnya dalam dua tahun seluruh komponen itu sudah bisa diproduksi sendiri. Saya yakin lama-lama alih teknologi itu akan mudah,” ujarnya di Jawa Tengah, Kamis (30/5/2013).
Adapun komponen yang masih diimpor di antaranya Electronic Control Unit (ECU), ring piston dan dinamo starter. “Beberapa sparepart mobil memang masih impor dari China, kerjasamanya dengan perusahaan Chery,” katanya.
Di sisi lain, manajemen PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil Esemka kesulitan merangkul UMKM penyuplai suku cadang. Saat ini hanya tersisa 100 UMKM dari sebelumnya berlipat ganda lebih banyak. Minimnya kemitraan menyebabkan target produksi mobil Esemka sebanyak 200 unit per bulan, urung terealisasi.
Ketergantungan terhadap suku cadang impor, Rudy, sapaan akrabnya, mengusulkan penerapan alih teknologi. “Seharusnya dalam dua tahun seluruh komponen itu sudah bisa diproduksi sendiri. Saya yakin lama-lama alih teknologi itu akan mudah,” ujarnya di Jawa Tengah, Kamis (30/5/2013).
Adapun komponen yang masih diimpor di antaranya Electronic Control Unit (ECU), ring piston dan dinamo starter. “Beberapa sparepart mobil memang masih impor dari China, kerjasamanya dengan perusahaan Chery,” katanya.
Di sisi lain, manajemen PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil Esemka kesulitan merangkul UMKM penyuplai suku cadang. Saat ini hanya tersisa 100 UMKM dari sebelumnya berlipat ganda lebih banyak. Minimnya kemitraan menyebabkan target produksi mobil Esemka sebanyak 200 unit per bulan, urung terealisasi.
(gpr)