Hatta siapkan tiga jurus meredam inflasi Mei-Juni
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, periode Mei sampai Juni menjadi waktu yang penting untuk menjaga inflasi.
Hatta menyebutkan ada tiga langkah yang akan diambil pemerintah dalam dua bulan tersebut. "Kita harus kendalikan tiga hal. Pertama, volatile food, di mana suplai demand-nya kita jaga, apabila suplai tidak mencukupi kita akan impor. Itu harus," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, jumat (31/5/2013).
Meski demikian, pihaknya akan tetap menjaga petani agar tidak terpukul apabila keran impor kembali dibuka. "Sedangkan stok beras aman, bahkan saya sudah perintahkan Bulog intervensi 2 juta ton dalam stok. Dan apabila ada penambahan raskin stok kita aman," ujarnya.
Kedua, dia akan berusaha menjaga tekanan rupiah, walaupun hal itu masih dalam koridor Bank Indonesia (BI). Hatta menegaskan, penguatan rupiah akan banyak disebabkan oleh pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kedua kita lihat tekanan rupiah lumayan menekan kita. BI yang akan stabilkan itu. Tetapi penting buat kita untuk tetap yakin apabila pada 17 juni nanti (RAPBNP) disetujui, rupiah tidak akan melemah," tuturnya.
Ketiga, kata dia, berkaitan dengan logistik. Di mana terkadang ada daerah yang masih mengalami kesulitan logistik, sehingga banyak terjadi inflasi-inflasi daerah. Sebab itu, Hatta akan memaksimalkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
"Ketiga berkaitan dengan sektor riil kita jaga terkait logistik. Kadang-kadang barang itu ada tapi karena logistik enggak bagus akan menyebabkan inflasi daerah. Karena itu, TPID akan kita maksimalkan. Kita harapkan deflasi sebelum puasa, karena puasa ini yang akan dongkrak inflasi," pungkas Hatta.
Hatta menyebutkan ada tiga langkah yang akan diambil pemerintah dalam dua bulan tersebut. "Kita harus kendalikan tiga hal. Pertama, volatile food, di mana suplai demand-nya kita jaga, apabila suplai tidak mencukupi kita akan impor. Itu harus," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, jumat (31/5/2013).
Meski demikian, pihaknya akan tetap menjaga petani agar tidak terpukul apabila keran impor kembali dibuka. "Sedangkan stok beras aman, bahkan saya sudah perintahkan Bulog intervensi 2 juta ton dalam stok. Dan apabila ada penambahan raskin stok kita aman," ujarnya.
Kedua, dia akan berusaha menjaga tekanan rupiah, walaupun hal itu masih dalam koridor Bank Indonesia (BI). Hatta menegaskan, penguatan rupiah akan banyak disebabkan oleh pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kedua kita lihat tekanan rupiah lumayan menekan kita. BI yang akan stabilkan itu. Tetapi penting buat kita untuk tetap yakin apabila pada 17 juni nanti (RAPBNP) disetujui, rupiah tidak akan melemah," tuturnya.
Ketiga, kata dia, berkaitan dengan logistik. Di mana terkadang ada daerah yang masih mengalami kesulitan logistik, sehingga banyak terjadi inflasi-inflasi daerah. Sebab itu, Hatta akan memaksimalkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
"Ketiga berkaitan dengan sektor riil kita jaga terkait logistik. Kadang-kadang barang itu ada tapi karena logistik enggak bagus akan menyebabkan inflasi daerah. Karena itu, TPID akan kita maksimalkan. Kita harapkan deflasi sebelum puasa, karena puasa ini yang akan dongkrak inflasi," pungkas Hatta.
(izz)