Hatta: Penting, transaksi modal harus dijaga
Hatta: Penting, transaksi modal harus dijaga
A
A
A
Sindonews.com - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku, sangat penting untuk menjaga transaksi modal di tengah defisit dua sisi seperti sekarang ini.
"Current account kita defisit dua sisi, walaupun neraca nonmigas surplus, tetapi kita defisit karena migas. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga agar transaksi modal kita tetap kuat," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Dia mengaku bersyukur bahwa investasi di Indonesia masih kuat dan akan menjaga momentum investasi sebagai instrumen insentif fiskal dengan relaksasi tax holiday dan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI).
"Kita bersyukur investasi masih kuat dan sudah bertekad menjaga momentum investasi. Misalkan tax holiday, hanya ada 2 dan 3 perusahaan yang menggunakan karena aturannya ketat. Oleh sebab itu kami minta evaluasi termasuk relaksasi tax holiday dengan Kementerian Keuangan. Termasuk DNI kita juga cermati dengan baik," paparnya.
Hatta menambahkan, dalam ekspor impor, dia tidak ingin praktek-praktek seperti anti dumping diterapkan oleh negara lain terhadap barang Indonesia. Karena itu dia akan tetap berkomunikasi secara bilateral dengan negara-negara yang banyak menjadi tujuan ekspor Indonesia.
"Kita juga enggak ingin proteksionism seperti anti dumping di luar negeri, sehingga komunikasi bilateral harus dijaga dengan baik. Kita tetap open dan di sisi lain harus menjaga agar ada safeguard supaya enggak kecolongan," tandasnya.
"Current account kita defisit dua sisi, walaupun neraca nonmigas surplus, tetapi kita defisit karena migas. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga agar transaksi modal kita tetap kuat," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Dia mengaku bersyukur bahwa investasi di Indonesia masih kuat dan akan menjaga momentum investasi sebagai instrumen insentif fiskal dengan relaksasi tax holiday dan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI).
"Kita bersyukur investasi masih kuat dan sudah bertekad menjaga momentum investasi. Misalkan tax holiday, hanya ada 2 dan 3 perusahaan yang menggunakan karena aturannya ketat. Oleh sebab itu kami minta evaluasi termasuk relaksasi tax holiday dengan Kementerian Keuangan. Termasuk DNI kita juga cermati dengan baik," paparnya.
Hatta menambahkan, dalam ekspor impor, dia tidak ingin praktek-praktek seperti anti dumping diterapkan oleh negara lain terhadap barang Indonesia. Karena itu dia akan tetap berkomunikasi secara bilateral dengan negara-negara yang banyak menjadi tujuan ekspor Indonesia.
"Kita juga enggak ingin proteksionism seperti anti dumping di luar negeri, sehingga komunikasi bilateral harus dijaga dengan baik. Kita tetap open dan di sisi lain harus menjaga agar ada safeguard supaya enggak kecolongan," tandasnya.
(gpr)
Explore More