Perpres BUMN penggarap Trans Sumatera sudah disiapkan
A
A
A
Sindonews.com - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, Peraturan Presiden (Perpres) penugasan BUMN yang akan membangun jalan tol Trans Sumatera sudah disiapkan. Namun Hatta enggan menyebut kapan Perpres tersebut ditandatangani.
"Pokoknya Perpresnya secepatnya karena groundbreaking-nya tahun ini," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Hatta menambahkan, pemerintah akan menyertakan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun dan keleluasaan untuk melakukan kerja sama kepada BUMN penggarap pembangunan tol dengan 23 ruas dan memiliki panjang 2.700 km yang ditargetkan selesai 2020.
"Sudah diberikan penugasan kepada BUMN tetapi diberikan keleluasan dalam kerja sama. Tahun ini Rp2 triliun PMN-nya, saya harapkan bisa meleverage karena ada 23 ruas dan ditargetkan tahun 2020 selesai secara bertahap," katanya.
Hatta menyebut jalan tol tersebut merupakan bagian dari ASEAN Connectivity (konektivitas ASEAN) yang dibiayai Asian Development Bank (ADB). Karena Indonesia sendiri tidak mau berutang, maka Hatta memerintahkan BUMN untuk menggarap tol tersebut.
"Itu merupakan bagian dari komitmen ASEAN Connectivity. Jadi ASEAN akan membangun new highway dan kita memiliki porsi untuk membangun highway dari Aceh sampai ke Bali dan Nusa Tenggara dibiayai ADB. Tapi karena kita enggak mau utang maka kita gerakkan BUMN," tutupnya.
"Pokoknya Perpresnya secepatnya karena groundbreaking-nya tahun ini," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Hatta menambahkan, pemerintah akan menyertakan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun dan keleluasaan untuk melakukan kerja sama kepada BUMN penggarap pembangunan tol dengan 23 ruas dan memiliki panjang 2.700 km yang ditargetkan selesai 2020.
"Sudah diberikan penugasan kepada BUMN tetapi diberikan keleluasan dalam kerja sama. Tahun ini Rp2 triliun PMN-nya, saya harapkan bisa meleverage karena ada 23 ruas dan ditargetkan tahun 2020 selesai secara bertahap," katanya.
Hatta menyebut jalan tol tersebut merupakan bagian dari ASEAN Connectivity (konektivitas ASEAN) yang dibiayai Asian Development Bank (ADB). Karena Indonesia sendiri tidak mau berutang, maka Hatta memerintahkan BUMN untuk menggarap tol tersebut.
"Itu merupakan bagian dari komitmen ASEAN Connectivity. Jadi ASEAN akan membangun new highway dan kita memiliki porsi untuk membangun highway dari Aceh sampai ke Bali dan Nusa Tenggara dibiayai ADB. Tapi karena kita enggak mau utang maka kita gerakkan BUMN," tutupnya.
(gpr)