SMGR beri sinyal urungkan minat Semen Baturaja
A
A
A
Sindonews.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tampaknya tidak ingin terburu-buru, bahkan tampak mulai kehilangan minatnya terhadap PT Semen Baturaja yang merupakan perusahaan semen pelat merah yang berencana go public dalam waktu dekat.
Saat ditanya soal minat perseroan terhadap hak kepemilikan PT Semen Baturaja, Direktur Utama SMGR, Dwi Seotjipto belum mau berkomentar terlalu jauh.
Menurutnya, ada pertimbangan tertentu di luar pertimbangan bisnis yang mendasari mengapa pihaknya masih belum mau berkomentar perihal tersebut.
"Minat ke Semen Baturaja, saya tidak mau komentar dulu. Ada pertimbangan-pertimbangan yang bukan semata-mata pertimbangan bisnis, ada pertimbangan di luar itu juga," kata Dwi di gedung utama SMGR di Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/5/2013) malam.
Pihaknya menilai, perseroan tidak ingin terlalu terburu-buru dan mengambil risiko, sementara dari pihak Semen Baturaja pun belum menyatakan ingin melepas kepemilikannya ke SMGR.
"Kita tidak mau ambil risiko masuk ke bisnis yang cost-nya tidak bisa dihitung," ujar Dia.
Sebelumnya, Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang Privatisasi dan Restrukturisasi, Wahyu Hidayat menjelaskan, pemegang saham mayoritas Semen Baturaja tersebut hingga kini belum membahas minat PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) terhadap saham PT Semen Baturaja.
"Keinginan perusahaan besar seperti Semen Gersik (PT Semen Indonesia/SMGR) itu wajar saja. Tapi kebetulan kami di Kementerian BUMN belum memiliki wacana perihal pernyataan minat dari Semen Indonesia," kata Wahyu beberapa waktu lalu.
Dia mengakui, pihaknya saat ini hanya fokus pada usaha memberikan dukungan terhadap PT Semen Baturaja untuk melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir Juni mendatang.
"Kami tetap pada mekanisme IPO biasa. Jadi kalau ada yang minat, silakan beli lewat mekanisme pasar," tegasnya.
Sementara itu, PT Semen Baturaja melakukan masa penawaran awal (bookbuilding) mulai tanggal 29 Mei hingga 7 Juni, perkiraan pernyataan efektif pada 18 Juni. Diharapkan, penawaran umum dilakukan pada 20-24 Juni dan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 2013.
Saat ditanya soal minat perseroan terhadap hak kepemilikan PT Semen Baturaja, Direktur Utama SMGR, Dwi Seotjipto belum mau berkomentar terlalu jauh.
Menurutnya, ada pertimbangan tertentu di luar pertimbangan bisnis yang mendasari mengapa pihaknya masih belum mau berkomentar perihal tersebut.
"Minat ke Semen Baturaja, saya tidak mau komentar dulu. Ada pertimbangan-pertimbangan yang bukan semata-mata pertimbangan bisnis, ada pertimbangan di luar itu juga," kata Dwi di gedung utama SMGR di Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/5/2013) malam.
Pihaknya menilai, perseroan tidak ingin terlalu terburu-buru dan mengambil risiko, sementara dari pihak Semen Baturaja pun belum menyatakan ingin melepas kepemilikannya ke SMGR.
"Kita tidak mau ambil risiko masuk ke bisnis yang cost-nya tidak bisa dihitung," ujar Dia.
Sebelumnya, Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang Privatisasi dan Restrukturisasi, Wahyu Hidayat menjelaskan, pemegang saham mayoritas Semen Baturaja tersebut hingga kini belum membahas minat PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) terhadap saham PT Semen Baturaja.
"Keinginan perusahaan besar seperti Semen Gersik (PT Semen Indonesia/SMGR) itu wajar saja. Tapi kebetulan kami di Kementerian BUMN belum memiliki wacana perihal pernyataan minat dari Semen Indonesia," kata Wahyu beberapa waktu lalu.
Dia mengakui, pihaknya saat ini hanya fokus pada usaha memberikan dukungan terhadap PT Semen Baturaja untuk melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir Juni mendatang.
"Kami tetap pada mekanisme IPO biasa. Jadi kalau ada yang minat, silakan beli lewat mekanisme pasar," tegasnya.
Sementara itu, PT Semen Baturaja melakukan masa penawaran awal (bookbuilding) mulai tanggal 29 Mei hingga 7 Juni, perkiraan pernyataan efektif pada 18 Juni. Diharapkan, penawaran umum dilakukan pada 20-24 Juni dan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 2013.
(izz)