Harga minyak di Asia terdorong naik
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini naik, didorong permintaan kuat Amerika Serikat (AS). Sebelumnya pada perdagangan pagi, minyak mixed sebagai bentuk kehati-hatian pasar terhadap perlambatan ekonomi China dengan keuntungan terbatas.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, naik 30 sen menjadi USD94,04 per barel pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, naik 17 sen menjadi USD103,21.
"Harga telah melambung sebagai reaksi terhadap penurunan persediaan AS," kata Kelly Teoh, ahli strategi pasar IG Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Kamis (6/6/2013).
"Sementara pasar sangat sensitif terhadap data, di mana nada keseluruhan untuk komoditas masih tetap lembut," tambahnya.
Departemen Energi AS pada Rabu mengatakan, stok di Amerika Serikat merosot 6,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 31 Mei, lebih jauh dari perkiraan analis, dengan perkiraan rata-rata dipatok 400.000 drop.
Penurunan stok mendukung harga minyak mentah karena menunjukkan peningkatan permintaan, yang biasanya naik selama musim panas (musim mengemudi saat warga AS turun ke jalan untuk liburan).
Sementara Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets, Sydney, menyebutkan, dealer tetap berhati-hati menjelang rilis data China. Minyak berjangka akan ditimbang jika ada tren perlambatan dalam data perdagangan China Mei 2013.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, naik 30 sen menjadi USD94,04 per barel pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, naik 17 sen menjadi USD103,21.
"Harga telah melambung sebagai reaksi terhadap penurunan persediaan AS," kata Kelly Teoh, ahli strategi pasar IG Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Kamis (6/6/2013).
"Sementara pasar sangat sensitif terhadap data, di mana nada keseluruhan untuk komoditas masih tetap lembut," tambahnya.
Departemen Energi AS pada Rabu mengatakan, stok di Amerika Serikat merosot 6,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 31 Mei, lebih jauh dari perkiraan analis, dengan perkiraan rata-rata dipatok 400.000 drop.
Penurunan stok mendukung harga minyak mentah karena menunjukkan peningkatan permintaan, yang biasanya naik selama musim panas (musim mengemudi saat warga AS turun ke jalan untuk liburan).
Sementara Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets, Sydney, menyebutkan, dealer tetap berhati-hati menjelang rilis data China. Minyak berjangka akan ditimbang jika ada tren perlambatan dalam data perdagangan China Mei 2013.
(dmd)