Imbas isu BBM, harga sayuran di Solo meroket

Jum'at, 07 Juni 2013 - 10:31 WIB
Imbas isu BBM, harga sayuran di Solo meroket
Imbas isu BBM, harga sayuran di Solo meroket
A A A
Sindonews.com - Ketidakjelasan kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat harga sayur di pasar tradisional justru melonjak. Hal ini dikarenakan sikap pemerintah yang tidak segera memutuskan besaran kenaikan harga BBM dan waktu diberlakukan.

Kenaikan harga sayur mayur sudah mulai dirasakan sejak awal bulan lalu, meksi pemerintah baru berencana menaikkan harga BBM, justru membuat harga sayur tidak menentu di pasaran. Bahkan mengalami tren naik dari hari ke hari.

Di pasar Gede Solo misalnya, harga sayuran mulai menunjukkan tren kenaikan, terutama komuditas cabai yang hampir semua jenis mengalami kenaikan.

cabai besar merah kini Rp25 ribu per kilogam (kg) dari sebelumnya Rp15 ribu per kg. Cabai hijau dari Rp10 ribu per kg, kini Rp15 per kg. Menurut Tugi, salah satu pedagang sayuran di pasar tersebut, kenaikan ini dipicu rencana kenaikan harga BBM yang tidak jelas. "Kenaikan ini akibat dari rencana kenaikan harga BBM," ujarnya, Jumat (7/6/2013).

Sementara untuk komoditas telur di pasar ini berkisar antara Rp17 ribu per kg dari sebelumnya Rp13 ribu per kg. Sedangkan untuk telur asin yang biasanya normal kini mengalami kenaikan antara Rp1.500 per butir dan pasokan dan distribusi nya terhambat karena mendatangkan dari daerah lain.

Bandiri, pedagang petai mengatakan di pasar tersebut mengatakan, harga petai sudah mulai naik sejak tiga bulan lalu. Sedangakan jengkol sudah hilang dari pasaran, sebelumnya harga jenkol berkisar Rp50 ribu per kg dan hari ini sudah tidak ada lagi.

Kondisi ini membuat resah masyarakat sekitar dan membatasi pembelian. Mereka berharap rencana kenaikan harga BBM sebaiknya segera diputuskan agar tidak terjadi spekulasi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6113 seconds (0.1#10.140)