Defisit perdagangan Inggris menyempit
A
A
A
Sindonews.com - Defisit perdagangan Inggris menyempit lebih dari perkiraan ekonom pada April 2013, karena impor menurun lebih cepat daripada ekspor.
Kantor Statistik Nasional Inggris, ONS mengatakan, kesenjangan perdagangan barang sebesar 8,2 miliar pound (USD12,8 miliar) dibandingkan dengan 9,2 miliar pound pada Maret. Ekspor turun 1,4 persen dan impor turun 3,8 persen.
Perkiraan median 19 ekonom, seperti dilansir dari Bloomberg News, Jumat (7/6/2013), adalah sebesar 8,8 miliar pound.
Data ini menunjukkan ekonomi mendapatkan momentum menggarisbawahi risiko pemulihan dari resesi zona euro, mitra dagang terbesar Inggris. Ekspor ke blok tersebut turun 2,3 persen, ke level terendah sejak Februari 2011. Perdagangan bersih bertindak sebagai hambatan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.
"Tampaknya tidak mungkin perdagangan bersih secara signifikan membantu perekonomian Inggris dalam waktu dekat, mengingat lemahnya permintaan domestik yang sedang berlangsung di zona euro dan pertumbuhan global moderat," kata Howard Archer, ekonom di IHS Global Insight, London.
Ekspor ke Uni Eropa secara keseluruhan turun 3 persen. Penurunan ini sebagian diimbangi kenaikan 0,2 persen dalam pengiriman ke negara di luar blok tersebut.
Surplus perdagangan jasa menyempit menjadi 5,6 miliar pound pada April, meninggalkan defisit perdagangan secara keseluruhan pada 2,6 miliar pound dibandingkan dengan gap 3,2 miliar pound sebulan sebelumnya.
Kantor Statistik Nasional Inggris, ONS mengatakan, kesenjangan perdagangan barang sebesar 8,2 miliar pound (USD12,8 miliar) dibandingkan dengan 9,2 miliar pound pada Maret. Ekspor turun 1,4 persen dan impor turun 3,8 persen.
Perkiraan median 19 ekonom, seperti dilansir dari Bloomberg News, Jumat (7/6/2013), adalah sebesar 8,8 miliar pound.
Data ini menunjukkan ekonomi mendapatkan momentum menggarisbawahi risiko pemulihan dari resesi zona euro, mitra dagang terbesar Inggris. Ekspor ke blok tersebut turun 2,3 persen, ke level terendah sejak Februari 2011. Perdagangan bersih bertindak sebagai hambatan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.
"Tampaknya tidak mungkin perdagangan bersih secara signifikan membantu perekonomian Inggris dalam waktu dekat, mengingat lemahnya permintaan domestik yang sedang berlangsung di zona euro dan pertumbuhan global moderat," kata Howard Archer, ekonom di IHS Global Insight, London.
Ekspor ke Uni Eropa secara keseluruhan turun 3 persen. Penurunan ini sebagian diimbangi kenaikan 0,2 persen dalam pengiriman ke negara di luar blok tersebut.
Surplus perdagangan jasa menyempit menjadi 5,6 miliar pound pada April, meninggalkan defisit perdagangan secara keseluruhan pada 2,6 miliar pound dibandingkan dengan gap 3,2 miliar pound sebulan sebelumnya.
(dmd)