Jembatan tol Bali ditarget dilalui 39.000 kendaraan/hari
A
A
A
Sindonews.com - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebagai mayoritas pemegang saham pembangunan jembatan tol yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa di Provinsi Bali, membidik volume jumlah kendaraan sebanyak 39.000 perharinya.
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga, Abdul Hadi mengatakan, jembatan tol sepanjang 12,7 kilometer (km) tersebut saat ini sudah dalam tahap proses penyelesaian. Dia menargetkan sebelum KTT APEC pada Oktober 2013 jembatan tol ini sudah bisa dioperasikan.
"Sebenarnya sudah selesai dan tahap finishing, tinggal satu step yaitu tim kelayakan mengecek SOP-nya, ini wewenang antar departemen, tim kelayakan butuh dua bulan, karena ada APEC dipercepat jadi satu bulan," kata Hadi pada saat media gathering Jasa Marga di Denpasar, Bali, Senin (10/6/2013).
Dengan dioperasikannya ruas jembatan tol tersebut, perseroan membidik jumlah kendaraan yang lewat mencapai 39.000 unit perharinya, termasuk sepeda motor. Sama seperti Jembatan Tol Suramadu, jembatan tol Bali memang memberikan jalur khusus bagi kendaraan roda dua.
"Kita mengusulkan tarif tol sekali jalan sebesar Rp10.000 perkendaraan roda empat, untuk kendaraan roda dua sekitar Rp5.000. Ini berlaku untuk gerbang tol di Nusa Dua, Ngurah Rai dan Benoa," tambahnya.
Saat ini masyarakat dari arah Denpasar, Kuta atau Bandara Ngurah Rai yang akan menuju Nusa Dua harus melalui Jalan Raya Bypass Ngurah Rai. Dengan adanya jembatan tol Bali ini, waktu tempuh dari masing-masing wilayah bisa dicapai kurang lebih 15 menit. Pada hal biasanya kendaraan yang melalui jalur arteri harus menempuh waktu selama 2 jam pada saat jam macet.
Hadi juga menjelaskan, berdasarkan survey jumlah kendaraan roda empat atau lebih yang melintas di Bypass Ngurah Rai setiap harinya mencapai lebih dari 40.000 unit. Sedangkan jumlah sepeda motor yang melintas mencapai 56.000 unit setiap harinya.
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga, Abdul Hadi mengatakan, jembatan tol sepanjang 12,7 kilometer (km) tersebut saat ini sudah dalam tahap proses penyelesaian. Dia menargetkan sebelum KTT APEC pada Oktober 2013 jembatan tol ini sudah bisa dioperasikan.
"Sebenarnya sudah selesai dan tahap finishing, tinggal satu step yaitu tim kelayakan mengecek SOP-nya, ini wewenang antar departemen, tim kelayakan butuh dua bulan, karena ada APEC dipercepat jadi satu bulan," kata Hadi pada saat media gathering Jasa Marga di Denpasar, Bali, Senin (10/6/2013).
Dengan dioperasikannya ruas jembatan tol tersebut, perseroan membidik jumlah kendaraan yang lewat mencapai 39.000 unit perharinya, termasuk sepeda motor. Sama seperti Jembatan Tol Suramadu, jembatan tol Bali memang memberikan jalur khusus bagi kendaraan roda dua.
"Kita mengusulkan tarif tol sekali jalan sebesar Rp10.000 perkendaraan roda empat, untuk kendaraan roda dua sekitar Rp5.000. Ini berlaku untuk gerbang tol di Nusa Dua, Ngurah Rai dan Benoa," tambahnya.
Saat ini masyarakat dari arah Denpasar, Kuta atau Bandara Ngurah Rai yang akan menuju Nusa Dua harus melalui Jalan Raya Bypass Ngurah Rai. Dengan adanya jembatan tol Bali ini, waktu tempuh dari masing-masing wilayah bisa dicapai kurang lebih 15 menit. Pada hal biasanya kendaraan yang melalui jalur arteri harus menempuh waktu selama 2 jam pada saat jam macet.
Hadi juga menjelaskan, berdasarkan survey jumlah kendaraan roda empat atau lebih yang melintas di Bypass Ngurah Rai setiap harinya mencapai lebih dari 40.000 unit. Sedangkan jumlah sepeda motor yang melintas mencapai 56.000 unit setiap harinya.
(gpr)