Menristek: Jangan tertipu produk 'asing' rasa lokal
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah melalui Kementerian Negara Riset dan Teknologi mendorong masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri. Sebab, produk dalam negeri diyakini memiliki kualitas yang baik dan dapat bersaing dengan produk dari negara lain.
"Kita harus mencintai produk kita sendiri. Memang dari segi regulasi akan ada akreditasi dari pemerintah, tapi lebih dari itu, di masyarakat harus ada kesadaran untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri," ujar Menristek Gusti Muhammad Hatta usai membuka pertemuan teknis bertema 'Peranan Akreditasi dalam Memfasilitasi Perdagangan dan Skema Penilaian Kesesuaian dalam Penguatan Daya Saing Perekonomian' di Kantor BSN, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Hatta menyampaikan, masih ada pemikiran di masyarakat bahwa produk luar negeri lebih bagus daripada produk dalam negeri. "Bahkan beberapa produk dalam negeri tidak laku, tapi saat dikasih nama luar negeri, langsung laku," katanya.
Hatta mengungkapkan, beberapa merek fashion internasional juga digandrungi di dalam negeri. Padahal, banyak dari barang-barang tersebut merupakan produk dalam negeri.
Sementara itu Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun menyatakan, semua pihak harus bersinergi untuk meningkatkan industri nasional. Upaya pemerintah dengan membuat standar harus diiringi dengan langkah-langkah lain.
"Misalnya, industri harus didorong untuk tumbuh di luar Pulau Jawa. Namun, SDM di daerah, terutama yang punya bargaining komoditas tertentu, harus ditingkatkan," ujarnya.
Ketua Komite Akreditasi Nasional sekaligus Kep BSN, Bambang Prasetya mengungkapkan, pertemuan teknis ini diadakan dalam rangka Hari Akreditasi Dunia 2013.
Dihadiri oleh sekitar 900 stakeholder, pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas strategi dalam menghadapi berbagai perjanjian perdagangan bebas. Sebab, dalam perdagangan bebas, akan disepakati beberapa hal termasuk harmonisasi regulasi teknis dan sistem penilaian kesesuaian.
"Setiap negara harus dapat mempersiapkan dengan segala infrastruktur perdagangan seperti kesiapan industri dan penilaian kesesuaian," pungkas Bambang.
"Kita harus mencintai produk kita sendiri. Memang dari segi regulasi akan ada akreditasi dari pemerintah, tapi lebih dari itu, di masyarakat harus ada kesadaran untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri," ujar Menristek Gusti Muhammad Hatta usai membuka pertemuan teknis bertema 'Peranan Akreditasi dalam Memfasilitasi Perdagangan dan Skema Penilaian Kesesuaian dalam Penguatan Daya Saing Perekonomian' di Kantor BSN, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Hatta menyampaikan, masih ada pemikiran di masyarakat bahwa produk luar negeri lebih bagus daripada produk dalam negeri. "Bahkan beberapa produk dalam negeri tidak laku, tapi saat dikasih nama luar negeri, langsung laku," katanya.
Hatta mengungkapkan, beberapa merek fashion internasional juga digandrungi di dalam negeri. Padahal, banyak dari barang-barang tersebut merupakan produk dalam negeri.
Sementara itu Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun menyatakan, semua pihak harus bersinergi untuk meningkatkan industri nasional. Upaya pemerintah dengan membuat standar harus diiringi dengan langkah-langkah lain.
"Misalnya, industri harus didorong untuk tumbuh di luar Pulau Jawa. Namun, SDM di daerah, terutama yang punya bargaining komoditas tertentu, harus ditingkatkan," ujarnya.
Ketua Komite Akreditasi Nasional sekaligus Kep BSN, Bambang Prasetya mengungkapkan, pertemuan teknis ini diadakan dalam rangka Hari Akreditasi Dunia 2013.
Dihadiri oleh sekitar 900 stakeholder, pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas strategi dalam menghadapi berbagai perjanjian perdagangan bebas. Sebab, dalam perdagangan bebas, akan disepakati beberapa hal termasuk harmonisasi regulasi teknis dan sistem penilaian kesesuaian.
"Setiap negara harus dapat mempersiapkan dengan segala infrastruktur perdagangan seperti kesiapan industri dan penilaian kesesuaian," pungkas Bambang.
(gpr)