Demi Rp2 triliun, Bukopin siap rights issue
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) siap melakukan rights issue dengan target bisa meraih dana mencapai Rp2 triliun. Perseroan menargetkan akan melepaskan sahamnya sebesar 20-30 persen di kuartal empat tahun ini demi mendukung pertumbuhan perseroan.
Direktur Utama BBKP Glen Glenardi mengungkapkan, perseroan saat ini masih membahas rencana tersebut. Manajemen masih belum memutuskan apakah akan melepas dalam skema private placement atau ke pasar. Dengan rights issue tersebut maka perseroan menargetkan rasio kecukupan modal (CAR) akan mencapai 17-18 persen.
"Kami saat ini terus mencapai pertumbuhan hingga kuartal pertama. Rights issue ini juga untuk mendukung perseroan ke buku 3 sesuai aturan. Posisi CAR saat ini di level 16,14 persen," ujar Glen usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan di Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Dalam RUPST tersebut perseroan juga menyetujui pembagian dividen sebesar 30 persen dari laba bersih tahun buku 2012 yang mencapai Rp835 miliar. Para pemegang saham setuju membagikan dividen sebesar Rp249,15 miliar dari laba bersih. Dengan demikian para pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp31,17 per saham.
"Laba bersih tahun buku 2012 akan digunakan untuk dividen 30 persen sementara sisanya Rp581,34 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan dan cadangan umum," sebutnya.
Direktur Utama BBKP Glen Glenardi mengungkapkan, perseroan saat ini masih membahas rencana tersebut. Manajemen masih belum memutuskan apakah akan melepas dalam skema private placement atau ke pasar. Dengan rights issue tersebut maka perseroan menargetkan rasio kecukupan modal (CAR) akan mencapai 17-18 persen.
"Kami saat ini terus mencapai pertumbuhan hingga kuartal pertama. Rights issue ini juga untuk mendukung perseroan ke buku 3 sesuai aturan. Posisi CAR saat ini di level 16,14 persen," ujar Glen usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan di Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Dalam RUPST tersebut perseroan juga menyetujui pembagian dividen sebesar 30 persen dari laba bersih tahun buku 2012 yang mencapai Rp835 miliar. Para pemegang saham setuju membagikan dividen sebesar Rp249,15 miliar dari laba bersih. Dengan demikian para pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp31,17 per saham.
"Laba bersih tahun buku 2012 akan digunakan untuk dividen 30 persen sementara sisanya Rp581,34 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan dan cadangan umum," sebutnya.
(gpr)