Harga produk kemasan merangkak naik
A
A
A
Sindonews.com - Rencana pemerintah menaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi) langsung disambut naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisonal Banjarnegara, Jawa Tengah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga produk kemasan pabrik mulai merangkak naik, dengan kenaikan paling tinggi terjadi pada jenis mi instan dan susu formula untuk bayi.
Harga mi instan naik dari Rp57 ribu menjadi Rp60 ribu rupiah per dus, sementara minyak goreng kemasan isi 2 liter naik dari Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu per kemasan.
Selain minyak dan mi instan, harga susu kaleng juga mengalami kenaikan dari Rp7.000 menjadi Rp8.000. Sedangkan, harga susu formula untuk bayi naik dari Rp29 ribu menjadi Rp32 ribu.
Menurut sejumlah pedagang, pabrik ikut menaikkan harga bahan pokok, dengan alasan untuk mengganti biaya transportasi yang ikut naik.
"Kenaikan terjadi sejak sepekan terakhir. Harga pabrikan ikut naik, mulai mi instan hingga susu formula untuk bayi," kata pedagang di Pasar Banjarnegara, Siti, Sabtu (15/6/2013).
Akibat kenaikan harga ini, pedagang mengaku mengalami penurunan omset hingga 30 persen. Karena itu, pedagang dan warga berharap pemerintah segera turun tangan agar kenaikan harga bisa terkendali.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga produk kemasan pabrik mulai merangkak naik, dengan kenaikan paling tinggi terjadi pada jenis mi instan dan susu formula untuk bayi.
Harga mi instan naik dari Rp57 ribu menjadi Rp60 ribu rupiah per dus, sementara minyak goreng kemasan isi 2 liter naik dari Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu per kemasan.
Selain minyak dan mi instan, harga susu kaleng juga mengalami kenaikan dari Rp7.000 menjadi Rp8.000. Sedangkan, harga susu formula untuk bayi naik dari Rp29 ribu menjadi Rp32 ribu.
Menurut sejumlah pedagang, pabrik ikut menaikkan harga bahan pokok, dengan alasan untuk mengganti biaya transportasi yang ikut naik.
"Kenaikan terjadi sejak sepekan terakhir. Harga pabrikan ikut naik, mulai mi instan hingga susu formula untuk bayi," kata pedagang di Pasar Banjarnegara, Siti, Sabtu (15/6/2013).
Akibat kenaikan harga ini, pedagang mengaku mengalami penurunan omset hingga 30 persen. Karena itu, pedagang dan warga berharap pemerintah segera turun tangan agar kenaikan harga bisa terkendali.
(rna)