Investasi sapi potong di Kaltim menjanjikan
A
A
A
Sindonews.com - Kalimantan Timur (Kaltim) termasuk provinsi yang paling tinggi mengonsumsi daging. Bahkan tingkat konsumsi daging di kota Samarinda termasuk yang tertinggi di Indonesia.
Sayang, untuk suplai kebutuhan daging di wilayah ini masih tergantung dari luar. Karena itu, Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan, usaha sapi potong di Kaltim sangat menjanjikan. Sebab permintaan daging sapi terus meningkat dan peternak lokal belum mampu memenuhi kebutuhan pasar.
"Pemprov Kaltim bertekad menambah populasi sapi potong sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan lokal yang masih sangat bergantung kepada pasokan daerah lain," kata Awang, Senin (17/6/2013).
Untuk memenuhi permintaan pasar, pihaknya mengajak pengusaha peternakan sapi skala besar untuk berinvestasi di Kaltim. "Peluang membuka peternakan sapi baru sangat terbuka di Kaltim. Jika perluasan peternakan sapi bisa dipercepat, ketergantungan atas sapi luar secara bertahap akan dapat ditekan," ujarnya.
Dalam usaha untuk menambah populasi sapi potong, Pemprov juga memberikan bantuan sapi kepada masyarakat. Hingga sekarang pemerintah melalui petugas di lapangan terus membina peternak sapi untuk mengembangkan sapi bantuan tersebut.
"Pemprov terus mendukung usaha pengembangan peternakan sapi di Kaltim, karena usaha tersebut sangat menjanjikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Saya berharap suatu saat Kaltim bisa mengekspor sapi ke negara tetangga," jelasnya.
Menurut dia, upaya mendorong masyarakat beternak sapi terus dilakukan dengan program unggulan dan prioritas, yakni revitalisasi peternakan dengan program integrasi sawit-sapi, juga program integrasi sapi dengan tanaman pertanian lainnya.
Sayang, untuk suplai kebutuhan daging di wilayah ini masih tergantung dari luar. Karena itu, Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan, usaha sapi potong di Kaltim sangat menjanjikan. Sebab permintaan daging sapi terus meningkat dan peternak lokal belum mampu memenuhi kebutuhan pasar.
"Pemprov Kaltim bertekad menambah populasi sapi potong sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan lokal yang masih sangat bergantung kepada pasokan daerah lain," kata Awang, Senin (17/6/2013).
Untuk memenuhi permintaan pasar, pihaknya mengajak pengusaha peternakan sapi skala besar untuk berinvestasi di Kaltim. "Peluang membuka peternakan sapi baru sangat terbuka di Kaltim. Jika perluasan peternakan sapi bisa dipercepat, ketergantungan atas sapi luar secara bertahap akan dapat ditekan," ujarnya.
Dalam usaha untuk menambah populasi sapi potong, Pemprov juga memberikan bantuan sapi kepada masyarakat. Hingga sekarang pemerintah melalui petugas di lapangan terus membina peternak sapi untuk mengembangkan sapi bantuan tersebut.
"Pemprov terus mendukung usaha pengembangan peternakan sapi di Kaltim, karena usaha tersebut sangat menjanjikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Saya berharap suatu saat Kaltim bisa mengekspor sapi ke negara tetangga," jelasnya.
Menurut dia, upaya mendorong masyarakat beternak sapi terus dilakukan dengan program unggulan dan prioritas, yakni revitalisasi peternakan dengan program integrasi sawit-sapi, juga program integrasi sapi dengan tanaman pertanian lainnya.
(izz)