Harga minyak dunia melemah
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak dunia hari ini melemah, setelah minyak mentah New York sempat mencapai puncak dalam sembilan bulan pada perdagangan kemarin. Para dealer memilih berhati-hati mengamati pertemuan suku bunga Federal Reserve AS (Fed) pada pekan ini.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 12 sen menjadi USD97,65 per barel. Kontrak sempat melonjak USD98,74, Senin (17/6/2013), level yang terakhir terlihat pada September 2012.
Di tempat lain, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 11 sen menjadi USD105,36 per barel.
"Harga minyak mentah mundur, sedikit dikoreksi lebih rendah dari Selasa, memberikan kembali keuntungan karena investor melakukan beberapa aksi ambil untung," kata analis broker Sucden, Myrto Sokou, seperti dilansir dari AFP, Selasa (18/6/2013).
Pedagang sedang menunggu hasil pertemuan Fed yang akan selesai Rabu (19/6/2013) waktu setempat, untuk melihat rencana program stimulus, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif. Ketua Fed Ben Bernanke akan menjelaskan lebih lanjut tentang rencana bank dalam pernyataannya usai pertemuan.
"Semua mata akan melihat ke pidato Ketua Fed Ben Bernanke, di tengah rumor yang sedang berlangsung pada program QE," tambah Sokou.
Harga minyak meningkat tajam kemarin, didorong kekhawatiran konflik di Suriah dan kerusuhan politik di Turki. Pasar mencapai puncak multi-bulanan karena para pedagang khawatir krisis Suriah bisa memukul pasokan minyak mentah di Timur Tengah.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 12 sen menjadi USD97,65 per barel. Kontrak sempat melonjak USD98,74, Senin (17/6/2013), level yang terakhir terlihat pada September 2012.
Di tempat lain, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 11 sen menjadi USD105,36 per barel.
"Harga minyak mentah mundur, sedikit dikoreksi lebih rendah dari Selasa, memberikan kembali keuntungan karena investor melakukan beberapa aksi ambil untung," kata analis broker Sucden, Myrto Sokou, seperti dilansir dari AFP, Selasa (18/6/2013).
Pedagang sedang menunggu hasil pertemuan Fed yang akan selesai Rabu (19/6/2013) waktu setempat, untuk melihat rencana program stimulus, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif. Ketua Fed Ben Bernanke akan menjelaskan lebih lanjut tentang rencana bank dalam pernyataannya usai pertemuan.
"Semua mata akan melihat ke pidato Ketua Fed Ben Bernanke, di tengah rumor yang sedang berlangsung pada program QE," tambah Sokou.
Harga minyak meningkat tajam kemarin, didorong kekhawatiran konflik di Suriah dan kerusuhan politik di Turki. Pasar mencapai puncak multi-bulanan karena para pedagang khawatir krisis Suriah bisa memukul pasokan minyak mentah di Timur Tengah.
(dmd)