Harga minyak di perdagangan Asia bervariasi
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia bervariasi, karena investor menunggu hasil dari pertemuan Federal Reserve AS (Fed) sebagai petunjuk kapan program stimulus besar-besaran diberlakukan.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun empat sen menjadi USD98,40 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus naik tiga sen menjadi USD106,05 pada perdagangan pagi.
Pasar dalam kekacauan selama berminggu-minggu menunggu spekulasi bank sentral AS yang akan mengumumkan pengetatan USD85 miliar bulanan dalam program pembelian aset, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.
"Perdagangan tenang hari ini karena investor menunggu pertemuan Fed AS sebagai arahan," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Rabu (19/6/2013).
"Jika Fed AS memutuskan pendekatan yang lebih gradualis untuk meruncingkan pelonggaran kuantitatif, kemungkinan akan mendorong harga minyak naik," tambahnya.
Komite Pasar Terbuka Federal AS, akan mengeluarkan pernyataan Rabu (19/6/2013) waktu setempat, setelah pertemuan kebijakan dua hari, yang akan segera diikuti penjelasan Ketua Fed Ben Bernanke.
Investor juga mengawasi perang di Suriah, yang dikhawatirkan bisa memperburuk dan mendorong konflik meluas di kawasan kaya minyak Timur Tengah.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun empat sen menjadi USD98,40 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus naik tiga sen menjadi USD106,05 pada perdagangan pagi.
Pasar dalam kekacauan selama berminggu-minggu menunggu spekulasi bank sentral AS yang akan mengumumkan pengetatan USD85 miliar bulanan dalam program pembelian aset, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.
"Perdagangan tenang hari ini karena investor menunggu pertemuan Fed AS sebagai arahan," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Rabu (19/6/2013).
"Jika Fed AS memutuskan pendekatan yang lebih gradualis untuk meruncingkan pelonggaran kuantitatif, kemungkinan akan mendorong harga minyak naik," tambahnya.
Komite Pasar Terbuka Federal AS, akan mengeluarkan pernyataan Rabu (19/6/2013) waktu setempat, setelah pertemuan kebijakan dua hari, yang akan segera diikuti penjelasan Ketua Fed Ben Bernanke.
Investor juga mengawasi perang di Suriah, yang dikhawatirkan bisa memperburuk dan mendorong konflik meluas di kawasan kaya minyak Timur Tengah.
(dmd)