27 koperasi di Kulonprogo mati suri
A
A
A
Sindonews.com – Sekitar 27 koperasi yang ada di Kulonprogo dalam kondisi mati suri. Secara legalitas koperasi ini masih ada, tetapi tidak banyak melakukan aktivitas. Sebagian koperasi tidak jelas kepengurusan dan sebagian
lagi anggotanya sudah tidak mengakui.
“Ada sekitar 27 koperasi yang hidup tidak-mati juga tidak,” jelas Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo, Harminto di Kulonprogo, Rabu (19/6/2013).
Pihaknya, ujar dia, sebenarnya sudah berupaya melakukan pendampingan terhadap koperasi yang ada, seperti koperasi Ganesha yang sempat bubar dan kini mampu bangkit kembali. Bahkan beberapa koperasi juga mendapatkan bantuan dana segar untuk meningkatkan aktivitasnya.
“Total koperasi ada sekitar 345 koperasi, naik dari sekitar 225 di 2012,” jelasnya.
Dari koperasi yang ada, saat ini sudah ada yang mampu go internasional, diantaranya koperasi yang menangani penjualan gula semut sebagai produk khas Kulonprogo. Di samping itu, menyusul koperasi perajin anyaman.
Sementara itu, peringatan hari koperasi di DIY akan dipusatkan di Kulonprogo. Puncak acara adalah pelaksanaan upacara, yang dipimpin oleh Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono pada 4 Juli mendatang.
lagi anggotanya sudah tidak mengakui.
“Ada sekitar 27 koperasi yang hidup tidak-mati juga tidak,” jelas Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo, Harminto di Kulonprogo, Rabu (19/6/2013).
Pihaknya, ujar dia, sebenarnya sudah berupaya melakukan pendampingan terhadap koperasi yang ada, seperti koperasi Ganesha yang sempat bubar dan kini mampu bangkit kembali. Bahkan beberapa koperasi juga mendapatkan bantuan dana segar untuk meningkatkan aktivitasnya.
“Total koperasi ada sekitar 345 koperasi, naik dari sekitar 225 di 2012,” jelasnya.
Dari koperasi yang ada, saat ini sudah ada yang mampu go internasional, diantaranya koperasi yang menangani penjualan gula semut sebagai produk khas Kulonprogo. Di samping itu, menyusul koperasi perajin anyaman.
Sementara itu, peringatan hari koperasi di DIY akan dipusatkan di Kulonprogo. Puncak acara adalah pelaksanaan upacara, yang dipimpin oleh Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono pada 4 Juli mendatang.
(rna)