BEI anggarkan capex Rp60 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp60 miliar. Dana tersebut bersumber dari kas internal perseroan.
Direktur Keuangan BEI, Hamdi Hassyarbaini menuturkan, bahwa perseroan memiliki kas internal yang sangat baik, atau secara konsolidasi mencapai Rp1,5 triliun.
"BEI sendiri punya kas sebesar Rp1 triliun, jadi seluruh dana capex bersumber dari kas internal perseroan," kata Hamdi, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), di Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Menurutnya, mayoritas dana tersebut akan dipergunakan BEI untuk pengembangan sistem perdagangan, seperti membangun infrastruktur Disaster Recovery Center (DRC) dan mesin utama.
"Mungkin untuk pengembangan sistem perdagangaan akan menyerap sebesar 50 persen dari total dana capex yang dianggarkan tahun ini, dan sisanya untuk kebutuhan lainnya, diantaranya program edukasi bagi calon investor pasar modal," ungkap dia.
Hamdi juga mengungkapkan, hingga semester pertama tahun ini pihaknya telah merealisasi sekitar 30 persen dari total dana capex tahun ini yang sebesar Rp60 miliar.
"Memang baru terserap sedikit di semester pertama tahun ini, nanti akan lebih banyak terserap di semester dua, karena banyaknya pembiayaan untuk perbaikan," jelasnya.
Sebagai catatan, sepanjang 2012, BEI telah berhasil mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar Rp712,44 miliar. Kenaikan pendapatan juga diikuti naiknya laba bersih perseoran sebesar Rp218,09 miliar pada 2012.
Sehingga, aset lancar BEI mengalami kenaikan 25,74 persen menjadi Rp3,928 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,124 triliun dan aset tidak lancar naik 9,94 persen menjadi Rp604,10 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp549,46 miliar. Sehingga nilai total aset menjadi Rp4,532 triliun atau naik 23,37 persen dari total aset tahun sebelumnya sebesar Rp3,673 triliun.
Direktur Keuangan BEI, Hamdi Hassyarbaini menuturkan, bahwa perseroan memiliki kas internal yang sangat baik, atau secara konsolidasi mencapai Rp1,5 triliun.
"BEI sendiri punya kas sebesar Rp1 triliun, jadi seluruh dana capex bersumber dari kas internal perseroan," kata Hamdi, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), di Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Menurutnya, mayoritas dana tersebut akan dipergunakan BEI untuk pengembangan sistem perdagangan, seperti membangun infrastruktur Disaster Recovery Center (DRC) dan mesin utama.
"Mungkin untuk pengembangan sistem perdagangaan akan menyerap sebesar 50 persen dari total dana capex yang dianggarkan tahun ini, dan sisanya untuk kebutuhan lainnya, diantaranya program edukasi bagi calon investor pasar modal," ungkap dia.
Hamdi juga mengungkapkan, hingga semester pertama tahun ini pihaknya telah merealisasi sekitar 30 persen dari total dana capex tahun ini yang sebesar Rp60 miliar.
"Memang baru terserap sedikit di semester pertama tahun ini, nanti akan lebih banyak terserap di semester dua, karena banyaknya pembiayaan untuk perbaikan," jelasnya.
Sebagai catatan, sepanjang 2012, BEI telah berhasil mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar Rp712,44 miliar. Kenaikan pendapatan juga diikuti naiknya laba bersih perseoran sebesar Rp218,09 miliar pada 2012.
Sehingga, aset lancar BEI mengalami kenaikan 25,74 persen menjadi Rp3,928 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,124 triliun dan aset tidak lancar naik 9,94 persen menjadi Rp604,10 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp549,46 miliar. Sehingga nilai total aset menjadi Rp4,532 triliun atau naik 23,37 persen dari total aset tahun sebelumnya sebesar Rp3,673 triliun.
(izz)