Anak perusahaan TOBA raih pinjaman USD15 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) melalui anak perusahaannya, PT Indomining meraih fasilitas pinjaman (term loan facility) senilai USD15 juta dari Standard Chartered cabang Singapura.
"Fasilitas ini berjangka waktu tiga tahun, dengan tingkat suku bunga LIBOR plus applicable margin per tahun," kata Direktur Utama PT Indomining merangkap Direktur Toba Bara, Arthur Simatupang dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (20/6/2013).
Dia menjelaskan, fasilitas pinjaman tersebut merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan sinergi antara anak perusahan perseroan. Pinjaman terseut akan digunakan perusahaan untuk belanja modal pembangunan coal processing plant (CPP) baru, pembelian peralatan, infrastruktur pendukung dan belanja modal lain.
CPP baru tersebut diperkirakan akan beroperasi pada kuartal III tahun ini. Dengan beroperasinya CCP tersebut, kapasitas CPP akan meningkat menjadi 6 juta ton per tahun dibanding sebelumnya 3 juta ton per tahun.
Bertambahnya kapasitas CPP ini akan digunakan anak usaha Toba Bara lainnya, yakni PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dalam memproses batu baranya. Dengan kerja sama ini, TMU dapat menurunkan biaya transportasi, coal processing dan penggunaan fasilitas pelabuhan.
Sementara itu, TOBA pada tahun ini menargetkan dapat memproduksi batu bara secara konsolidasi sebanyak 5,8-6,4 juta ton.
"Fasilitas ini berjangka waktu tiga tahun, dengan tingkat suku bunga LIBOR plus applicable margin per tahun," kata Direktur Utama PT Indomining merangkap Direktur Toba Bara, Arthur Simatupang dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (20/6/2013).
Dia menjelaskan, fasilitas pinjaman tersebut merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan sinergi antara anak perusahan perseroan. Pinjaman terseut akan digunakan perusahaan untuk belanja modal pembangunan coal processing plant (CPP) baru, pembelian peralatan, infrastruktur pendukung dan belanja modal lain.
CPP baru tersebut diperkirakan akan beroperasi pada kuartal III tahun ini. Dengan beroperasinya CCP tersebut, kapasitas CPP akan meningkat menjadi 6 juta ton per tahun dibanding sebelumnya 3 juta ton per tahun.
Bertambahnya kapasitas CPP ini akan digunakan anak usaha Toba Bara lainnya, yakni PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dalam memproses batu baranya. Dengan kerja sama ini, TMU dapat menurunkan biaya transportasi, coal processing dan penggunaan fasilitas pelabuhan.
Sementara itu, TOBA pada tahun ini menargetkan dapat memproduksi batu bara secara konsolidasi sebanyak 5,8-6,4 juta ton.
(rna)