Harga minyak di perdagangan dunia anjlok

Kamis, 20 Juni 2013 - 19:10 WIB
Harga minyak di perdagangan...
Harga minyak di perdagangan dunia anjlok
A A A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini merosot, mencerminkan arah pasar saham dan harga emas. Hal tersebut terjadi sehari setelah Ketua Federal Reserve AS (Fed) Ben Bernanke mengisyaratkan, bahwa bank sentral Amerika akan meredakan program stimulus tahun ini.

Minyak mentah Brent North Sea untuk Agustus turun USD1,90 berdiri di angka USD104,22 per barel dalam transaksi di London. Sementara kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun USD1,85 ke angka USD96,39 per barel.

"Harga minyak telah gagal melarikan diri dari iklim saat ini dan datang di bawah tekanan kuat menyusul pernyataan yang dibuat Ketua Fed (Ben) Bernanke," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch, seperti dilansir dari AFP, Kamis (20/6/2013).

Menjelang pertemuan komite kebijakan Fed, pasar telah dipenuhi spekulasi tentang kapan akan mulai terguncang dalam program pembelian obligasi USD85 miliar bulanan.

Sementara Fed memutuskan untuk mempertahankan program saat ini, di mana Bernanke mengatakan akan tepat memoderasi laju pembelian bulanan pada akhir tahun ini, jika data ekonomi datang seperti perkiraan.

Dia juga mengatakan, bahwa program tersebut bisa berakhir sepenuhnya pada pertengahan 2014. "Komentar Bernanke telah menyebabkan segala sesuatu dari ekuitas untuk komoditas menarik kembali," ujar Kelly Teoh, ahli strategi pasar IG Markets, Singapura.

"Ada juga konsensus umum bahwa pertumbuhan global melambat, dan itu membebani harga," tambahnya.

Di tempat lain, data awal manufaktur China dari bank HSBC menunjukkan aktivitas pada Juni 2013 kembali kontraksi berada di titik terendah dalam sembilan bulan.

Penurunan harga minyak telah menghapus keuntungan pekan lalu, dipicu kekhawatiran perang saudara di Suriah bisa meningkat dan mendorong konflik meluas di wilayah kaya minyak Timur Tengah.

"Kekhawatiran tentang Suriah masih ada, tetapi pada saat orang menjual lebih memilih memegang uang mereka," tandas Teoh.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8508 seconds (0.1#10.140)