BBM naik, bisnis travel terancam lesu
A
A
A
Sindonews.com - Bisnis travel Bandung-Jakarta (PP) terancam lesu setelah pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Ketua Himpunan Pengusaha Travel (Hipatra), Andrew Arristianto menjelaskan, kenaikan harga premium menjadi Rp6.500 per liter dan solar Rp5.500 per liter memaksa pengusaha travel menaikkan tarif angkutan sebesar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per orang.
Meski demikian, kenaikan tarif travel tersebut dinilai mengancam akan menurunkan jumlah penumpang travel. Andrew memperkirakan bisnis travel rute Bandung-Jakarta (PP) semakin lesu.
Selain itu, binsnis travel juga dihadapkan pada momen Ramadan dan Idul Fitri, di mana penumpang cenderung mengalami penurunan.
"Biasanya Ramadan penumpang sepi. Di tambah tarif naik. Pasti sangat berpengaruh terhadap penumpang kami," ujar dia, Senin (24/6/2013).
Management City Trans ini memperkirakan, bisnis travel Bandung-Jakarta kembali normal usai Idul Fitri 2013. Menghindari kerugian akibat tidak beroperasinya sejumlah armada, sejumlah operator diakui dia akan membuat program serta peningkatan layanan untuk menarik penumpang.
"Armada yang ada juga tidak mungkin dipakai untuk rute atau layanan lainnya," ujar Andrew.
City Trans, lanjut dia, kedepan akan melakukan peremajaan armada. Yaitu mengganti armada saat ini dengan armada baru yang lebih hemat bahan bakar.
Ketua Himpunan Pengusaha Travel (Hipatra), Andrew Arristianto menjelaskan, kenaikan harga premium menjadi Rp6.500 per liter dan solar Rp5.500 per liter memaksa pengusaha travel menaikkan tarif angkutan sebesar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per orang.
Meski demikian, kenaikan tarif travel tersebut dinilai mengancam akan menurunkan jumlah penumpang travel. Andrew memperkirakan bisnis travel rute Bandung-Jakarta (PP) semakin lesu.
Selain itu, binsnis travel juga dihadapkan pada momen Ramadan dan Idul Fitri, di mana penumpang cenderung mengalami penurunan.
"Biasanya Ramadan penumpang sepi. Di tambah tarif naik. Pasti sangat berpengaruh terhadap penumpang kami," ujar dia, Senin (24/6/2013).
Management City Trans ini memperkirakan, bisnis travel Bandung-Jakarta kembali normal usai Idul Fitri 2013. Menghindari kerugian akibat tidak beroperasinya sejumlah armada, sejumlah operator diakui dia akan membuat program serta peningkatan layanan untuk menarik penumpang.
"Armada yang ada juga tidak mungkin dipakai untuk rute atau layanan lainnya," ujar Andrew.
City Trans, lanjut dia, kedepan akan melakukan peremajaan armada. Yaitu mengganti armada saat ini dengan armada baru yang lebih hemat bahan bakar.
(izz)