Ekonomi Perancis tertutup pertumbuhan lemah

Sindonews.com - Lemahnya kondisi ekonomi Perancis dan ketidakpastian prospek target anggaran menjadi fokus utama lembaga statistik nasional, Insee, bahwa negara berada dalam resesi.

Dilansir dari AFP, Rabu (26/6/2013), pertumbuhan yang lemah dan keuangan publik di Perancis menjadi perhatian serius Komisi Eropa dan Jerman, yang merupakan pusat kekuatan utama di zona euro. Di mana angka-angka di negara itu diawasi ketat pasar keuangan.

Angka-angka terbaru dari lembaga statistik nasional menunjukkan, bahwa ekonomi mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen pada kuartal pertama. Hal ini diikuti penyusutan jumlah yang sama pada kuartal terakhir tahun lalu, yang berarti Perancis jatuh kembali ke dalam resesi seperti yang didefinisikan kontraksi output dua kuartal berjalan

Insee memperingatkan jika output dalam tiga kuartal terakhir tahun ini datar, Perancis akan mengirim resesi 0,3 persen tahun ini. Di mana perekonomian ditetapkan akan lamban sepanjang 2013, dan memberikan penilaian tersendiri, bahwa seluruh tahun akan menyusut sebesar 0,1 persen.

Pada Maret lalu, Presiden Francois Hollande mengakui Perancis tidak akan mencapai target awal untuk mengurangi defisit sesuai plafon Uni Eropa (UE) sebesar 3,0 persen dari output 2013. Dia merevisi target itu ke 3,7 persen.

Surat kabar Les Echoes memberitakan, bahwa kantor akuntan publik akan menerbitkan defisit publik tahun ini sedang menuju 3,7-4,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Hasilnya, tergantung pada bagaimana perekonomian dilakukan, tapi atas dasar proyeksi pertumbuhan pemerintah 0,1 persen, defisit akan menjadi 3,7-4,0 persen dari output.