Humpuss akan konversi utang Rp1,5 T ke saham
A
A
A
Sindonews.com - Guna menurunkan jumlah total liabilitas perseroan saat ini yang mencapai Rp2,530 triliun, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) berencana melakukan konversi sebagian utangnya menjadi saham (debt to equity swap).
Direktur Utama HITS, Theo Lekatompessy menerangkan, rencana ini telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang digelar perseroan hari ini.
"Jumlah utang yang akan dikonversi menjadi saham sebesar 58 persen dari total jumlah utang saat ini. Jadi, sekitar Rp1,4-1,5 triliun. Setelah konversi ini, pemegang saham pengendali tidak akan mengalami perubahan karena hanya konversinya minoritas," ujar Theo usai RUPS di Graha CIMB Niaga Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Dengan aksi ini, dikatakan Theo, akan mendukung usaha perseroan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan jumlah utang yang turun, modal saham yang meningkat, perseroan optimistis dapat mendorong peningkatan harga sahamnya.
Sayangnya, Theo belum mau berkomentar terlalu jauh perihal siapa pihak yang akan disasar untuk membeli saham yang baru akan diterbitkan dan berapa harga konversinya.
"Belum saat ini masih karena ini masih akan dibicarakan lagi," pungkasnya.
Direktur Utama HITS, Theo Lekatompessy menerangkan, rencana ini telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang digelar perseroan hari ini.
"Jumlah utang yang akan dikonversi menjadi saham sebesar 58 persen dari total jumlah utang saat ini. Jadi, sekitar Rp1,4-1,5 triliun. Setelah konversi ini, pemegang saham pengendali tidak akan mengalami perubahan karena hanya konversinya minoritas," ujar Theo usai RUPS di Graha CIMB Niaga Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Dengan aksi ini, dikatakan Theo, akan mendukung usaha perseroan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan jumlah utang yang turun, modal saham yang meningkat, perseroan optimistis dapat mendorong peningkatan harga sahamnya.
Sayangnya, Theo belum mau berkomentar terlalu jauh perihal siapa pihak yang akan disasar untuk membeli saham yang baru akan diterbitkan dan berapa harga konversinya.
"Belum saat ini masih karena ini masih akan dibicarakan lagi," pungkasnya.
(rna)