Akses masyarakat Bali ke perbankan masih rendah

Kamis, 27 Juni 2013 - 18:09 WIB
Akses masyarakat Bali ke perbankan masih rendah
Akses masyarakat Bali ke perbankan masih rendah
A A A
Sindonews.com - Meskipun lembaga keuangan baik bank hingga lembaga perkreditan di Bali jumlahnya cukup banyak, namun akses masyarakat untuk menikmati layanan jasa keuangan dinilai masih rendah. Padahal, pertumbuhan ekonomi di Bali cukup positif di atas 6 persen namun belum sepenuhnya masyarakat bisa mengakses perbankan.

Pimpinan Bank Indonesia (BI) Wilayah Bali, Nusra Dwi Pranoto mengatakan, salah satu penyebabnya adalah akses pada keuangan tidak merata.

"Banyak unit usaha yang tidak berkembang karena tidak mengetahui bagaimana cara mendapatkan kredit secara cepat," ujar Pranoto dalam seminar dengan tema "Akselerasi Pembangunan Ekonomi Inklusif Melalui Penguatan Keuangan Inklusif" di Gedung Bank Indonesia Denpasar, Kamis (27/6/2013).

Selain itu, secara makro akselerasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia sampai saat ini belum merata. Dia mencontohkan, tiga wilayah di Bali yang mengalami pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibanding daerah lainnya adalah di Denpasar, Badung, dan Gianyar. Dengan kata lain, enam kabupaten lainnya di Bali tergolong rendah akses perbankannya.

Pranoto melanjutkan, rendahnya akses jasa keuangan di Bali dikarenakan juga oleh minimnya partisipasi masyarakat, akses jasa keuangan yang tidak merata. Juga, tidak adanya rumusan strategi ekonomi yang inklusif serta edukasi dan sosialisasi kepada publik.

Dari hasil assesment BI menunjukan, jumlah jasa keuangan sangat cukup. Ada sekira 50 bank umum baik yang berkantor pusat di Bali maupun berkantor cabang di Bali. Masih ada sekira 138 bank perkreditan rakyat (BPR), 1.418 lembaga perkreditan desa (LPD) dan 4.514 koperasi.

Sejauh ini, seluruh lembaga perbankan yang ada di Bali sudah melakukan edukasi dan sosialisasi tentang akses jasa keuangan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5733 seconds (0.1#10.140)