Harga tanah di Depok naik 30% per tahun

Senin, 01 Juli 2013 - 17:01 WIB
Harga tanah di Depok naik 30% per tahun
Harga tanah di Depok naik 30% per tahun
A A A
Sindonews.com - Pembangunan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan pada seksi I dan II. Sementara Tol Depok Antasari (Desari) pembebasan lahan segera dilakukan.

Pasca pembangunan Tol Cijago seksi I dari mulai Harjamukti hingga Cisalak Pasar, Depok, perkembangan sektor properti di Depok semakin menggeliat. Salah satunya PT Megapolitan Developments Tbk semakin memperluas kawasan properti di wilayah Cinere.

Pengamat Properti dari Indonesian Property Watch, Ali Tranghanda menilai, meski harga rumah di Depok dinilai tinggi, namun Depok relatif belum berkembang pesat. Dia menilai pangsa pasar di Depok masih menengah ke bawah.

"Tetapi dengan adanya pergeseran Serpong, lalu ke Cinere, Sawangan, maka kenaikan harga tanah di Depok terakumulasi 24 persen," paparnya di Kantor Management Megapolitan, Cinere, Depok, Senin (1/7/2013).

Menurutnya, hal itu masih kalah jika dibandingkan dengan Serpong, di mana kenaikan harga tanah per tahun mencapai 50 persen. Namun dia meyakini, setelah kawasan Cinere berkembang pesat, apalagi setelah rampungnya tol Cijago dan Antasari akan mendongkrak nilai tanah.

"Harga tanah di Margonda Depok Rp7 jutaan per meter, namun itu cenderung lambat. Di Serpong satu tahun 60 persen kenaikannya, sebab lokasi propertinya tumbuh, posisinya dekat dengan Jakarta, serta akses tol," paparnya.

Meski Depok memiliki akses jalur Kereta Rel Listrik (KRL), hal itu tak mampu mendongkrak harga tanah. Sebab jalur KRL identik dengan kalangan menengah ke bawah.

"Sementara kalau tol justru yang tumbuh kelas High Middle Class yang akan berkembang. Dengan adanya tol Cijago dan Desari, 30 persen harga tanah naik per tahun di Depok," tutupnya.

Chief Sales and Marketing Cinere Bellevue Kiosk PT Megapolitan Developments Tbk, Desi Yuliana mengatakan, dari 164 kios yang dipasarkan, saat ini sudah terjual 50 unit, bahkan hari ini ditargetkan terjual hingga 75 unit. Posisi kios menentukan harga masing-masing kios, dari Rp250 juta hingga Rp1 miliar.

"Kios kami terintegrasi dengan hypermart, lebih dekat dengan hypermart atau jalan raya lebih mahal. Rp250 juta sampai Rp1 Miliar. Paling mahal luasnya 43 meter persegi dan paling murah dan paling kecil 4,7 meter persegi," ungkap Desi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7431 seconds (0.1#10.140)