Inflasi zona euro Juni mempercepat jadi 1,6%
A
A
A
Sindonews.com - Lembaga Statistik Eropa, Eurostat melaporkan inflasi di zona euro mempercepat menjadi 1,6 persen pada Juni 2013, dari 1,4 persen pada bulan sebelumnya. Atas data ini, Eurostat menggarisbawahi bahwa pemulihan Eropa masih rapuh.
Meskipun kecepatan naik, inflasi di zona euro masih jauh dari tingkat 2,4 persen yang dicapai pada Juni 2012. Kenaikan terjadi terutama disebabkan lonjakan harga energi.
Kenaikan terbesar dalam harga konsumen, datang dari makanan, minuman beralkohol dan tembakau. Sementara kenaikan tajam secara keseluruhan terjadi pada harga energi, jasa dan barang industri.
Bank Sentral Eropa (ECB) berupaya menjaga tingkat inflasi di bawah ambang batas 2,0 persen dalam jangka menengah.
"Inflasi zona euro terbaru dan angka pasar tenaga kerja menyuntikkan catatan sedikit hati-hati setelah perbaikan terbaru dalam beberapa indikator aktivitas di kawasan itu," kata Jonathan Loynes, kepala ekonom Eropa dari Capital Economics, seperti dilansir AFP, Senin (1/7/2013).
Loynes menambahkan, inflasi kemungkinan akan turun dalam beberapa bulan mendatang, tetapi itu adalah sebuah refleksi dari kelemahan ekonomi.
Meskipun kecepatan naik, inflasi di zona euro masih jauh dari tingkat 2,4 persen yang dicapai pada Juni 2012. Kenaikan terjadi terutama disebabkan lonjakan harga energi.
Kenaikan terbesar dalam harga konsumen, datang dari makanan, minuman beralkohol dan tembakau. Sementara kenaikan tajam secara keseluruhan terjadi pada harga energi, jasa dan barang industri.
Bank Sentral Eropa (ECB) berupaya menjaga tingkat inflasi di bawah ambang batas 2,0 persen dalam jangka menengah.
"Inflasi zona euro terbaru dan angka pasar tenaga kerja menyuntikkan catatan sedikit hati-hati setelah perbaikan terbaru dalam beberapa indikator aktivitas di kawasan itu," kata Jonathan Loynes, kepala ekonom Eropa dari Capital Economics, seperti dilansir AFP, Senin (1/7/2013).
Loynes menambahkan, inflasi kemungkinan akan turun dalam beberapa bulan mendatang, tetapi itu adalah sebuah refleksi dari kelemahan ekonomi.
(dmd)