Warga miskin DIY tinggal 550,19 ribu jiwa
A
A
A
Sindonews.com - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyatakan jumlah warga miskin yang ada di DIY pada 2013 mengalami penurunan. Jumlah warga miskin per Maret 2013 tinggal 550,19 ribu jiwa atau sekitar 15,43 persen atau turun dari periode Maret 2012 yang mencapai 565,32 jiwa.
“Jumlah warga miskin pada Maret 2013 sebanyak 550,19 ribu jiwa atau turun 15,13 ribu jiwa dari posisi Maret 2012 sebanyak 565,32 ribu jiwa,” jelas Kepala BPS Wien Kusdiatmono pada keterangan persnya, Selasa (2/7/2013).
Dengan penurunan ini, maka jumlah warga miskin tinggal 15,43 persen. Bila dibandingkan dengan periode September 2012, warga miskinnya mencapai 15,88 persen atau turun 0,45 poin selama setengah tahun.
Warga miskin, ujarnya, merupakan warga yang konsumsinya masih di bawah garis kemiskinan. Pada posisi Maret 2013 garis kemiskinan sebesar Rp283.454 per kapita per bulan. Ini mengalami peningkatan dibandingkan periode September 2012 Rp270.110 per kapita dan Maret 2012 yang hanya Rp260.173 per kapita per bulan.
Dalam setahun ini, garis kemiskinan naik 8,95 persen. Sehingga mereka yang pendapatan per kapitanya di bawah garis kemiskinan akan dinyatakan sebagai warga miskin meskipun hanya kurang satu rupiahpun.
Komoditas makanan memberikan sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan sebesar 71,32 persen. Ini tidak jauh berbeda dengan periode Maret 2012 yang memberikan kontribusi 71,95 persen. Sedangkan komoditas non makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan, rekreasi dan kesehatan tidak begitu besar kontribusinya.
“Peran komoditas makanan ini sumbangannya jauh lebih besar dibanding non makanan,” jelasnya.
“Jumlah warga miskin pada Maret 2013 sebanyak 550,19 ribu jiwa atau turun 15,13 ribu jiwa dari posisi Maret 2012 sebanyak 565,32 ribu jiwa,” jelas Kepala BPS Wien Kusdiatmono pada keterangan persnya, Selasa (2/7/2013).
Dengan penurunan ini, maka jumlah warga miskin tinggal 15,43 persen. Bila dibandingkan dengan periode September 2012, warga miskinnya mencapai 15,88 persen atau turun 0,45 poin selama setengah tahun.
Warga miskin, ujarnya, merupakan warga yang konsumsinya masih di bawah garis kemiskinan. Pada posisi Maret 2013 garis kemiskinan sebesar Rp283.454 per kapita per bulan. Ini mengalami peningkatan dibandingkan periode September 2012 Rp270.110 per kapita dan Maret 2012 yang hanya Rp260.173 per kapita per bulan.
Dalam setahun ini, garis kemiskinan naik 8,95 persen. Sehingga mereka yang pendapatan per kapitanya di bawah garis kemiskinan akan dinyatakan sebagai warga miskin meskipun hanya kurang satu rupiahpun.
Komoditas makanan memberikan sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan sebesar 71,32 persen. Ini tidak jauh berbeda dengan periode Maret 2012 yang memberikan kontribusi 71,95 persen. Sedangkan komoditas non makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan, rekreasi dan kesehatan tidak begitu besar kontribusinya.
“Peran komoditas makanan ini sumbangannya jauh lebih besar dibanding non makanan,” jelasnya.
(gpr)