Proyek KEK Sei Mangke diresmikan hari ini
A
A
A
Sindonews.com - Lima menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II akan meresmikan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke di Kabupaten Simalungan, Sumatera Utara, pagi ini.
Adapun ground breaking pembangunan KEK Sei Mangkei yang berada di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara akan dibuka oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa pada pukul 10.00 waktu setempat.
Selain Hatta Rajasa, empat menteri lainnya yang juga direncanakan akan hadir dalam ground breaking proyek KEK tersebut.
Keempat Menteri lainnya adalah Menteri Perindustrian MS. Hidayat, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Dengan dimulainya ground breaking tersebut, maka kawasan industri berbasis kelapa sawit itu ditargetkan bisa beroperasi sesuai dengan rencana pada 2015 mendatang.
Sementara ground breaking pabrik pengelolaan kelapa sawit berkapasitas 550 ton per hari ini diperkirakan membutuhkan dana mencapai Rp1,4 triliun.
Adapun infrastruktur yang akan mulai dibangun, diantaranya pabrik oleochemical dan pupuk, dry port Kuala Tanjung, irigasi Sei Ular serta pusat inovasi kelapa sawit.
Adapun ground breaking pembangunan KEK Sei Mangkei yang berada di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara akan dibuka oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa pada pukul 10.00 waktu setempat.
Selain Hatta Rajasa, empat menteri lainnya yang juga direncanakan akan hadir dalam ground breaking proyek KEK tersebut.
Keempat Menteri lainnya adalah Menteri Perindustrian MS. Hidayat, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Dengan dimulainya ground breaking tersebut, maka kawasan industri berbasis kelapa sawit itu ditargetkan bisa beroperasi sesuai dengan rencana pada 2015 mendatang.
Sementara ground breaking pabrik pengelolaan kelapa sawit berkapasitas 550 ton per hari ini diperkirakan membutuhkan dana mencapai Rp1,4 triliun.
Adapun infrastruktur yang akan mulai dibangun, diantaranya pabrik oleochemical dan pupuk, dry port Kuala Tanjung, irigasi Sei Ular serta pusat inovasi kelapa sawit.
(rna)