Ini jurus Kemendag atasi kenaikan harga komoditas
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan enam langkah untuk mengatasi kenaikan harga komoditas bahan pokok yang diakibatkan meningkatnya permintaan dan kenaikan harga BBM.
"Pertama, kita akan lakukan koordinasi kelancaran bahan pokok terutama dengan Kementerian Perhubungan dan prioritas kami dari H-4 sampai H+1 Lebaran," ujar Setjen Kemendag, Gunaryo di kantor Kemendang, Jakarta, Jumat (5/7/2013).
Kedua, kata dia, meminta seluruh asosiasi bahan pangan agar menaikkan harga secara bertahap, tujuannya agar tidak terjadi lonjakan signifikan. Ketiga, Kemendag akan memantau harga komoditas di level eceran (pasar).
"Keempat kami akan bentuk forum informasi untuk antisipasi kenaikan harga komoditas pasca naiknya harga BBM. Kelima, kelima kami akan memfasilitasi pasar murah di 33 provinsi sampai menjelang lebaran," jelasnya.
Terakhir, pihaknya akan melakukan operasi pasar terutama ke pasar induk beras sesuai dengan peraturan. "Untuk beras, sejalan peraturan Menteri Perdagangan No 4/2012, maka per 3 Juli 2013 telah dilakukan operasi pasar beras di pasar-pasar induk," pungkas Gunaryo.
"Pertama, kita akan lakukan koordinasi kelancaran bahan pokok terutama dengan Kementerian Perhubungan dan prioritas kami dari H-4 sampai H+1 Lebaran," ujar Setjen Kemendag, Gunaryo di kantor Kemendang, Jakarta, Jumat (5/7/2013).
Kedua, kata dia, meminta seluruh asosiasi bahan pangan agar menaikkan harga secara bertahap, tujuannya agar tidak terjadi lonjakan signifikan. Ketiga, Kemendag akan memantau harga komoditas di level eceran (pasar).
"Keempat kami akan bentuk forum informasi untuk antisipasi kenaikan harga komoditas pasca naiknya harga BBM. Kelima, kelima kami akan memfasilitasi pasar murah di 33 provinsi sampai menjelang lebaran," jelasnya.
Terakhir, pihaknya akan melakukan operasi pasar terutama ke pasar induk beras sesuai dengan peraturan. "Untuk beras, sejalan peraturan Menteri Perdagangan No 4/2012, maka per 3 Juli 2013 telah dilakukan operasi pasar beras di pasar-pasar induk," pungkas Gunaryo.
(izz)