Hanya 10 perusahaan di Kulonprogo sediakan ruang laktasi

Jum'at, 05 Juli 2013 - 16:28 WIB
Hanya 10 perusahaan di Kulonprogo sediakan ruang laktasi
Hanya 10 perusahaan di Kulonprogo sediakan ruang laktasi
A A A
Sindonews.com - Kesadaran pemilik perusahaan di Kulonprogo untuk menyediakan ruang laktasi sangat minim. Dari ratusan perusahaan, mulai skala kecil hingga besar, hanya 10 yang menyediakan ruang laktasi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsosnakertrans Kulonprogo, Riyadi Sunarto mengakui kondisi tersebut. Menurut dia, kurangnya kesadaran dari pemilik perusahaan menjadi kunci terhambatnya upaya pemberian ASI oleh pekerja yang tengah menyusui.

Dia mengatakan, instansinya sudah berupaya menyosialisasikan pentingnya ruang laktasi. Bahkan sosialisasi sudah diberikan sebelum perusahaan beroperasi. Namun, sosialisasi itu tidak diindahkan pemilik perusahaan dan Dinsosnakertrans enggan menempuh upaya represi.

"Kami tetap mengedepankan komunikasi. Sampai saat ini, kami masih terus mengimbau agar perusahaan segera menyediakan ruang laktasi. Apalagi jumlahnya masih minim, baru 10 perusahaann saja," katanya, Jumat (5/7/2013).

Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Pengasih, Kunti Sholihatin mengatakan, tidak adanya ruang laktasi membuat para ibu menyusui di kecamatan itu rela tidak memberikan ASI kepada anak. Ibu menyusui di berbagai perusahaan hanya diberikan waktu istirahat kerja sekitar 30-60 menit dan bekerja dari pagi hingga sore.

Waktu yang relatif singkat itu tidak cukup untuk menyusui bayi. "Padahal ruang menyusui itu penting sekali, di mana para ibu yang bekerja bisa memerah ASI di ruangan tersebut, kemudian memberikan kepada bayi," kata Kunti.

Akibat kondisi itu, kata dia, tingkat pemberian ASI di Pengasih hanya berkisar 35-45 persen. Persentase itu masih jauh di bawah target yakni sekitar 80 persen.

Fakta ini cukup ironis karena pemberian ASI khususnya di masa 1.000 hari pertama sangat penting. Sebab merupakan proses pembentukan otak bayi yang berhubungan langsung dengan tingkat kecerdasan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5989 seconds (0.1#10.140)