Harga minyak menyentuh level tertinggi
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak dunia hari ini menyentuh level tertinggi sepanjang 2013, didorong kecemasan terhadap kudeta militer di Mesir.
Minyak berjangka AS untuk kontrak Agustus naik USD102,44 per barel, di atas puncak intraday, Rabu (3/7/2013) sebesar USD102,18, yang merupakan level tertinggi dalam lebih dari setahun. Harga mereda di akhir perdagangan menjadi USD101,77, naik 53 sen dari harga settlement USD101,24.
Meski Mesir bukan penghasil minyak utama, namun Terusan Suez yang melewati negara Afrika utara adalah jalur paling penting untuk pengiriman minyak yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah dan Teluk Persia.
"Saya pikir kebanyakan orang tidak percaya bahwa kekerasan di Mesir akan menyebabkan penutupan Terusan Suez," kata Tom Kloza, analis minyak utama untuk Gasbuddy.com, seperti dilansir CNN, Jumat (5/7/2013).
Minyak sedang bangkit, bahkan sebelum kudeta Mesir. Harga minyak sudah naik lebih dari 8% pada bulan lalu, didorong pertumbuhan ekonomi dunia.
Minyak mentah Brent, patokan harga minyak di Eropa naik 57 sen atau 0,6 persen ke USD106,33 per barel.
Minyak berjangka AS untuk kontrak Agustus naik USD102,44 per barel, di atas puncak intraday, Rabu (3/7/2013) sebesar USD102,18, yang merupakan level tertinggi dalam lebih dari setahun. Harga mereda di akhir perdagangan menjadi USD101,77, naik 53 sen dari harga settlement USD101,24.
Meski Mesir bukan penghasil minyak utama, namun Terusan Suez yang melewati negara Afrika utara adalah jalur paling penting untuk pengiriman minyak yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah dan Teluk Persia.
"Saya pikir kebanyakan orang tidak percaya bahwa kekerasan di Mesir akan menyebabkan penutupan Terusan Suez," kata Tom Kloza, analis minyak utama untuk Gasbuddy.com, seperti dilansir CNN, Jumat (5/7/2013).
Minyak sedang bangkit, bahkan sebelum kudeta Mesir. Harga minyak sudah naik lebih dari 8% pada bulan lalu, didorong pertumbuhan ekonomi dunia.
Minyak mentah Brent, patokan harga minyak di Eropa naik 57 sen atau 0,6 persen ke USD106,33 per barel.
(dmd)