China-Swiss sepakati perjanjian perdagangan bebas
A
A
A
Sindonews.com - China dan Swiss hari ini menandatangani perjanjian perdagangan bebas (FTA), sebagai kesepakatan pertama Beijing di tengah ketegangan hubungan ekonomi dengan Uni Eropa (UE).
Menteri Perdagangan China Gao Hucheng dan Menteri Ekonomi Swiss Johann Schneider-Ammann menandatangani kesepakatan dalam sebuah upacara sederhana di Beijing. Penjanjian dirayakan dengan mendentingkan gelas sampanye, yang bertujuan meningkatkan perdagangan bilateral sebesar USD26,3 miliar pada 2012.
Pada April lalu, China menandatangani FTA pertama dengan negara Eropa - non-anggota Uni Eropa Islandia - tetapi kesepakatan dengan Swiss istimewa karena menandai perjanjian ekonomi besar pertama di daratan Eropa.
Swiss menempati peringkat ke-19 ekonomi terbesar di dunia pada 2012 (berdasarkan Bank Dunia) dan China berada di posisi kedua global.
"Perjanjian perdagangan bebas ini memiliki makna penting bagi hubungan antara kedua negara," kata Schneider-Ammann usai penandatanganan, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (6/7/2013).
Swiss sangat independen, bukan anggota Uni Eropa dan bahkan menunggu puluhan tahun untuk bergabung dengan PBB. Meski demikian, mereka adalah ekonomi besar yang dikenal dengan barang-barang mewah bernilai tinggi, seperti jam tangan dan pusat keuangan dunia.
Tidak seperti kebanyakan negara-negara barat, Swiss menikmati surplus perdagangan yang besar dengan China sekitar USD22,8 miliar pada tahun lalu.
Menteri Perdagangan China Gao Hucheng dan Menteri Ekonomi Swiss Johann Schneider-Ammann menandatangani kesepakatan dalam sebuah upacara sederhana di Beijing. Penjanjian dirayakan dengan mendentingkan gelas sampanye, yang bertujuan meningkatkan perdagangan bilateral sebesar USD26,3 miliar pada 2012.
Pada April lalu, China menandatangani FTA pertama dengan negara Eropa - non-anggota Uni Eropa Islandia - tetapi kesepakatan dengan Swiss istimewa karena menandai perjanjian ekonomi besar pertama di daratan Eropa.
Swiss menempati peringkat ke-19 ekonomi terbesar di dunia pada 2012 (berdasarkan Bank Dunia) dan China berada di posisi kedua global.
"Perjanjian perdagangan bebas ini memiliki makna penting bagi hubungan antara kedua negara," kata Schneider-Ammann usai penandatanganan, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (6/7/2013).
Swiss sangat independen, bukan anggota Uni Eropa dan bahkan menunggu puluhan tahun untuk bergabung dengan PBB. Meski demikian, mereka adalah ekonomi besar yang dikenal dengan barang-barang mewah bernilai tinggi, seperti jam tangan dan pusat keuangan dunia.
Tidak seperti kebanyakan negara-negara barat, Swiss menikmati surplus perdagangan yang besar dengan China sekitar USD22,8 miliar pada tahun lalu.
(dmd)