Pembekalan K3 dorong peningkatan mutu karyawan
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai upaya untuk terus menunjang peningkatan mutu tenaga kerja di tengah persaingan industri yang kian ketat, PT Jamsostek (Persero) melalui berbagai manfaat tambahannya terus berupaya memfasilitasi pesertanya dalam upaya mencapai derajat yang lebih tinggi pada penyelenggaraan usaha yang berdaya saing tinggi.
Kepala PT Jamsostek (Persero) cabang Tanjung Pulogadung, Lili Setiadi mengungkapkan, salah satu upaya untuk meningkatkan mutu tenaga kerja adalah dengan memberikan berbagai pembekalan yang berkenaan dengan upaya meningkatkan efisiensi kerja.
Salah satu pembekalan yang diberikan, lanjut Lili, harus bisa mendorong upaya untuk menekan tingkat kecelakaan di lingkungan kerja yang akan mengganggu akitivitas produksi perusahaan.
"Kecelakaan kerja harus ditekan. Karena bila terjadi kecelakaan kerja maka jam kerja berkurang, sementara upah tetap harus dibayar. Itu sangat tidak efisien," terang Lili saat diwawancarai Sindonews akhir pekan kemarin.
Sayangnya, upaya menekan kecelakaan kerja tersebut masih belum optimal. "Sumber kecelakaan kerja masih didominasi akibat kelalaian kerja dan terkena mesin saat bekerja. Artinya, program K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) belum maksimal. Karena itu, PT Jamsostek berkewajiban memberikan manfaat tambahan sehingga diharapkan dapat menekan tingkat kecelakaan di perusahaan," tegas dia.
Sebagai realisasi atas komitmen Jamsostek tersebut, lanjut Lili, pihaknya telah menyelenggarakan pelatihan dasar K3 yang bekerja sama dengan PT Surveyor Indonesia dan berlokasi di Grand Wizz Hotel Jakarta pada Rabu (26/6/2013) lalu.
"Sebanyak 75 orang tenaga kerja dari 75 perusahaan hadir dalam pelatihan hari ini, sehingga pelatihan tahap ini diharapkan pada 2013 perusahaan peserta Jamsostek dapat mengurangi klaim kecelakaan kerja atau zero accident," tuturnya.
Kepala PT Jamsostek (Persero) cabang Tanjung Pulogadung, Lili Setiadi mengungkapkan, salah satu upaya untuk meningkatkan mutu tenaga kerja adalah dengan memberikan berbagai pembekalan yang berkenaan dengan upaya meningkatkan efisiensi kerja.
Salah satu pembekalan yang diberikan, lanjut Lili, harus bisa mendorong upaya untuk menekan tingkat kecelakaan di lingkungan kerja yang akan mengganggu akitivitas produksi perusahaan.
"Kecelakaan kerja harus ditekan. Karena bila terjadi kecelakaan kerja maka jam kerja berkurang, sementara upah tetap harus dibayar. Itu sangat tidak efisien," terang Lili saat diwawancarai Sindonews akhir pekan kemarin.
Sayangnya, upaya menekan kecelakaan kerja tersebut masih belum optimal. "Sumber kecelakaan kerja masih didominasi akibat kelalaian kerja dan terkena mesin saat bekerja. Artinya, program K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) belum maksimal. Karena itu, PT Jamsostek berkewajiban memberikan manfaat tambahan sehingga diharapkan dapat menekan tingkat kecelakaan di perusahaan," tegas dia.
Sebagai realisasi atas komitmen Jamsostek tersebut, lanjut Lili, pihaknya telah menyelenggarakan pelatihan dasar K3 yang bekerja sama dengan PT Surveyor Indonesia dan berlokasi di Grand Wizz Hotel Jakarta pada Rabu (26/6/2013) lalu.
"Sebanyak 75 orang tenaga kerja dari 75 perusahaan hadir dalam pelatihan hari ini, sehingga pelatihan tahap ini diharapkan pada 2013 perusahaan peserta Jamsostek dapat mengurangi klaim kecelakaan kerja atau zero accident," tuturnya.
(gpr)