Output manufaktur Inggris menyusut 0,8%

Sindonews.com - Aktvitas manufaktur Inggris secara tak terduga menyusut pada Mei 2013, di tengah penurunan output farmasi dan logam akibat keraguan terhadap kekuatan pemulihan kuartal kedua (Q2).

Kantor Statistik Nasional Inggris, ONS melaporkan, output pabrik turun 0,8 persen dari bulan sebelumnya (April) yang turun 0,2 persen. Sementara perkiraan median dari 25 ekonom yang dilansir dari Bloomberg News, Selasa (9/7/2013), naik 0,4 persen. Di mana secara keseluruhan produksi industri tidak berubah, berkat peningkatan produksi minyak dan gas.

"Ekspor minyak naik 27,2 persen, kenaikan terbesar sejak September 2002," kata ONS.

Data menunjukkan pemulihan sedang berjuang untuk bertahan, dengan produksi industri hanya naik 0,2 persen dalam tiga bulan terakhir. Sementara kebangkitan dalam belanja konsumen (CPI) telah mendorong ekonom di bank-bank, termasuk JPMorgan Chase & Co menaikkan perkiraan pertumbuhan Inggris tahun ini.

"Ini mengecewakan dan menunjukkan, bahwa pertumbuhan yang mendasari agak lemah daripada yang telah diharapkan," kata Philip Rush, ekonom dari Nomura International Plc, London.

"Sepertinya produksi industri akan memberikan kontribusi terhadap PDB. Bank of England (BoE) kemungkinan akan meninggalkan penahanan kebijakan atau berpotensi melonggarkan," tambahnya.

Laporan terpisah menunjukkan, kesenjangan perdagangan barang-sedikit berubah sebesar 8,5 miliar pound (USD12,7 miliar) pada Mei. Ekspor naik 1,5 persen dan impor naik 1,3 persen. Peningkatan defisit dengan negara-negara Uni Eropa mengimbangi penurunan dalam perdagangan dunia.