Nama jalan tol Bali ditangan SBY

Sindonews.com - Jalan Tol Bali yang membentang di atas perairan menghubungkan Benoa-Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua segera dioperasionalkan. Namun, untuk nama jalan tol sepenuhnya berada ditangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ada opsi dua nama yang saat ini sedang disodorkan kepada Presiden SBY untuk dipilih seperti disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. "Dua nama itu adalah Tol Seokarno-Hatta dan Tol Bali Mandara," katanya disela upacara ritual penyucian secara agama Hindu Bali di Gerbang Tol Ngurah Rai, Rabu (10/7/2013).

Dua nama itu, kata dia, melewati berbagai pertimbangan dan dinilai tepat serta memiliki makna penting bagi masyarakat Bali khususnya. Namun, penamaan sebuah jalan idealnya bersifat netral dan umum dengan tujuan agar di kemudian hari tidak melahirkan kontroversi.

Sepenuhnya, kewenangan menentukan nama berada di tangan Presiden SBY, mengingat jalan tol yang dibangun di Bali itu merupakan jalan nasional.

Meski telah mengusulkan dua nama, Pastika mengakui bisa saja dengan pertimbangan lain. SBY bisa memilih nama lain karena kewenangannya ada pada presiden.

"Kalau kami sebagai masyarakat Bali hanya bisa berharap agar nantinya diperhatikan nama jalan tersebut harus ada nama Bali-nya, karena menunjukkan lokasinya berada di Bali," kata dia.

Menurutnya, jika nama Jalan Soekarno-Hatta bisa saja berada di tempat lain. Sebaliknya, jika ada ada nama Bali di belakang jalan Tol itu maka dengan mudah orang akan mudah diingat bahawa jalan tersebut berlokasi di Bali.

Menyinggung upacara penyucian yang dilakukan hari ini, kata Pastika upacara pemlaspas menurut ritual agama Hindu di Bali dilakukan untuk memohon kepada Ida Sang Hyang Widiwasa Tuhan yang Maha Kuasa, agar diberi keselamatan.

"Kita juga memohon agar jalan tol yang akan dipakai masyarakat bisa lebih kokoh, kuat, mendatangkan keuntungan, dijauhkan dari malapetaka atau mara bahaya lainnya," jelasnya.

Pastika juga mengusulkan, jadwal peresmian jalan tol dilaksanakan pada 14 Agustus ini atau bertepatan HUT Provinsi Bali dan hari pagerwesi atau hari dewa besi bagi umat Hindu Bali.