Bangun PLTMG Bangkanai 155 MW, PLN rangkul asing

Rabu, 10 Juli 2013 - 19:03 WIB
Bangun PLTMG Bangkanai...
Bangun PLTMG Bangkanai 155 MW, PLN rangkul asing
A A A
Sindonews.com - PT PLN (Pedrsero) menandatangani kontrak pembangunan pembangkit listrik yang akan memanfaatkan sumber energi gas yaitu Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai, Kalimantan Tengah berkapasitas 155 megawatt (MW).

Kali ini, PLN menggandeng Konsorsium Wartsila Finland Oy, PT PP Tbk (PTPP), untuk membangun PLTMG Bangkanai berkapasitas 155 MW tersebut. Penandatanganan kontrak pembangunan PLTMG Bangkanai antara PLN dengan Konsorsium Wartsila Finland Oy-PTPP dilakukan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Regional Director PT Wartsila Finlad Oy, Sushil Purohit dan Direktur PTPP Harry Nugroho.

"Biasanya konsorsium dipimpin perusahaan Indonesia dan asing menjadi anggotanya. Sekarang perusahaan asing yang menjalin kontrak dengan PLN. Saya harap ini merupakan kecenderungan perusahaan manufaktur asing dapat langsung menandatangani kontrak dengan PLN," kata dia dalam rilisnya, Rabu (10/7/2013).

Menurutnya, Pembangunan proyek PLTMG ini sangat penting untuk memanfaatkan gas yang ada di Kalimantan Tengah. "Tidak ada yang menggunakan gas ini kecuali PLN. Gas yang ada sekarang 20 MMBTUD tapi 4 MMBTUD dipakai perusahaan lain. Jadi hanya 16 MMBTUD yang diserap PLN," jelas dia.

Pada awalnya, kata Nur, PLN akan memakai gas sebagai pembangkit base load, namun kemudian akan digunakan sebagai pembangkit peaker. Jadi nanti PLN akan membangun kapasitas tambahan untuk pembangkit ini dengan menggunakan volume gas yang tetap sama.

Nur mengatakan, jika PLTMG Bangkanai ini beroperasi, maka ada 4 sistem kelistrikan yang selama ini isolated (operasi terpisah), yaitu Muara Teweh (8 MW), Buntok (10 MW), Batu Licin (12 MW) dan Sampit (33 MW), akan interconnected (terhubung dengan sistem) dengan sistem Kalselteng.
Penggunaan BBM untuk 60 MW PLTD tersebut akan berganti dengan suplai listrik dengan bahan bakar gas. Potensi penghematan BBM solar yang akan didapat sebesar 245.000 kilo liter per tahun atau Rp 1,6 triliun per tahun.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0877 seconds (0.1#10.140)