Produksi CPO AALI naik 10,6%
Produksi CPO AALI naik 10,6%
A
A
A
Sindonews.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sepanjang semester I tahun ini mencatat kenaikan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar 10,6 persen menjadi 704.211 ton dibanding periode yang sama 2012 sebanyak 636.497 ton.
Investor Relations AALI, Rudy Limardjo mengatakan bahwa naiknya produksi CPO perseroan tidak dibarengi dengan produksi tandan buah segar (TBS). Pada periode yang sama, produksi TBS perseroan justru mengalami penurunan 2,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Produksi TBS AALI sepanjang Januari-Juni 2013 sebanyak 2,39 juta ton, sedangkan Januari-Juni 2012 mencapai 2,45 juta ton," kata dia dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/7/2013).
Penurunan produksi TBS perseroan hingga akhir Juni tahun ini terjadi di kebun wilayah Sumatera sebesar 4 persen dari 1,04 juta ton menajdi 1 juta ton dan wilayah Kalimantan menyusut 1,5 persen menjadi 925.701 ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 939.512 ton. Sedangkan wilayah Sulawesi mengalami pertumbuhan 0,6 persen dari 462.978 ton menjadi 465.844 ton.
Adapun kontribusi produksi TBS sepanjang enam bulan pertama tahun ini dikontriusi dari Sumatera sebesar 41,9 persen, Kalimantan sekitar 38,6 persen dan Sulawesi 19,5 persen.
Sementara produksi TBS olah meningkat 9,8 persen menjadi 3,15 juta ton dibanding akhir Juni tahun lalu sebanyak 2,87 juta ton. Namun, produksi TBS dari kebun inti menurun 0,7 persen menjadi 1,76 juta ton dari sebelumnya 1,77 juta ton, sedangkan dari kebun eksternal meningkat 26,7 persen menjadi 1,39 juta ton dari 1,1 juta ton.
Komoditas kebun perseroan lainnya, kernel pada periode enam bulan ini juga meningkat sebesar 6,5 persen menjadi 149.685 ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 140.539 ton.
Berdasarkan laporan Oil World, Indonesia sejak 2006 menjadi produsen CPO terbesar di dunia dengan produksi mencapai 16,05 juta, di atas Malaysia sebanyak 15,88 juta ton. Bersama Malaysia, Indonesia menguasai lebih dari 85 persen produksi CPO dunia.
Sementara pada akhir tahun lalu, produksi CPO Indonesia sebesar 18,79 juta ton, dengan ekspor mencapai 19,09 juta ton dan Malaysia 17,58 juta ton.
Investor Relations AALI, Rudy Limardjo mengatakan bahwa naiknya produksi CPO perseroan tidak dibarengi dengan produksi tandan buah segar (TBS). Pada periode yang sama, produksi TBS perseroan justru mengalami penurunan 2,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Produksi TBS AALI sepanjang Januari-Juni 2013 sebanyak 2,39 juta ton, sedangkan Januari-Juni 2012 mencapai 2,45 juta ton," kata dia dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/7/2013).
Penurunan produksi TBS perseroan hingga akhir Juni tahun ini terjadi di kebun wilayah Sumatera sebesar 4 persen dari 1,04 juta ton menajdi 1 juta ton dan wilayah Kalimantan menyusut 1,5 persen menjadi 925.701 ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 939.512 ton. Sedangkan wilayah Sulawesi mengalami pertumbuhan 0,6 persen dari 462.978 ton menjadi 465.844 ton.
Adapun kontribusi produksi TBS sepanjang enam bulan pertama tahun ini dikontriusi dari Sumatera sebesar 41,9 persen, Kalimantan sekitar 38,6 persen dan Sulawesi 19,5 persen.
Sementara produksi TBS olah meningkat 9,8 persen menjadi 3,15 juta ton dibanding akhir Juni tahun lalu sebanyak 2,87 juta ton. Namun, produksi TBS dari kebun inti menurun 0,7 persen menjadi 1,76 juta ton dari sebelumnya 1,77 juta ton, sedangkan dari kebun eksternal meningkat 26,7 persen menjadi 1,39 juta ton dari 1,1 juta ton.
Komoditas kebun perseroan lainnya, kernel pada periode enam bulan ini juga meningkat sebesar 6,5 persen menjadi 149.685 ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 140.539 ton.
Berdasarkan laporan Oil World, Indonesia sejak 2006 menjadi produsen CPO terbesar di dunia dengan produksi mencapai 16,05 juta, di atas Malaysia sebanyak 15,88 juta ton. Bersama Malaysia, Indonesia menguasai lebih dari 85 persen produksi CPO dunia.
Sementara pada akhir tahun lalu, produksi CPO Indonesia sebesar 18,79 juta ton, dengan ekspor mencapai 19,09 juta ton dan Malaysia 17,58 juta ton.
(rna)
Explore More