Amerika kembali buka pintu investasi China
A
A
A
Sindonews.com - Amerika Serikat (AS) mengatakan pemerintah baru China bergerak menuju perekonomian yang lebih berbasis pasar terbuka. Pihaknya menyambut baik dengan membuka diri menegosiasikan kembali perjanjian investasi guna mengikat mesin pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia.
"Para pemimpin China telah mengindikasikan, bahwa mereka akan terus membuat perubahan yang signifikan terhadap sistem nilai tukar, sistem keuangan, BUMN dan berbagai pajak pada bisnis," kata Menteri Keuangan AS, Jacob J Lew usai pertemuan para pejabat kedua negara di Washington DC, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (12/7/2013).
"Sementara komitmen hari ini tidak menyelesaikan semua masalah dari kedua sisi, tapi mereka mewakili kemajuan nyata," tambahnya.
Mitra Lew, Wakil Perdana Menteri China Wang Yang, mengutip hasil positif bagi negaranya, dengan mengatakan AS setuju untuk memperlakukan investor China lebih adil. Di mana sebelumnya, AS membatasi investasi China khususnya di bidang IT dengan alasan telah terjadi pencurian rahasia dagang oleh perusahaan 'Negeri Panda'.
Departemen Keuangan AS mengatakan, pakta investasi lintas-perbatasan, yang Lew sebut langkah "signifikan" akan menjadi yang pertama, di mana ekonomi terbesar kedua dunia itu telah sepakat memasukkan semua industri dalam kesepakatan dengan negara lain.
"Para pemimpin China telah mengindikasikan, bahwa mereka akan terus membuat perubahan yang signifikan terhadap sistem nilai tukar, sistem keuangan, BUMN dan berbagai pajak pada bisnis," kata Menteri Keuangan AS, Jacob J Lew usai pertemuan para pejabat kedua negara di Washington DC, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (12/7/2013).
"Sementara komitmen hari ini tidak menyelesaikan semua masalah dari kedua sisi, tapi mereka mewakili kemajuan nyata," tambahnya.
Mitra Lew, Wakil Perdana Menteri China Wang Yang, mengutip hasil positif bagi negaranya, dengan mengatakan AS setuju untuk memperlakukan investor China lebih adil. Di mana sebelumnya, AS membatasi investasi China khususnya di bidang IT dengan alasan telah terjadi pencurian rahasia dagang oleh perusahaan 'Negeri Panda'.
Departemen Keuangan AS mengatakan, pakta investasi lintas-perbatasan, yang Lew sebut langkah "signifikan" akan menjadi yang pertama, di mana ekonomi terbesar kedua dunia itu telah sepakat memasukkan semua industri dalam kesepakatan dengan negara lain.
(dmd)