Wajo minta tambahan jatah elpiji 3 kg 10%
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mengatasi lonjakan permintaan gas elpiji selama Ramadan, Pemkab Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan meminta tambahan gas elpiji 3 kg ke Pertamina Pare-Pare sebesar 10 persen dari jatah sebelumnya.
"Sebelum kenaikan BBM, kami telah meminta tambahan jatah 20 persen dan itu telah direalisasikan pihak depot. Rencananya kami akan kembali meminta tambahan jatah untuk antisipasi Ramadan dan jelang Lebaran nantinya sebesar 10 persen," kata Kabag Prekonomian Kabupaten Wajo, M Arwes, Jumat (12/7/2013).
Menurutnya, sampai saat ini stok elpiji baik ukuran 12 kg dan 3 kg di pasaran dan gudang pangkalan masih aman. Namun, pihaknya tetap mewanti-wanti atas tingginya permintaan gas selama Ramadan.
"Kita sudah meminta tambahan jatah gas epiji 3 kg sebanyak 10 persen dari biasanya dan depot Pertamina sudah mengabulkan hal tersebut," ungkap dia.
Dia mengatakan, untuk jatah elpiji Wajo saat ini mencapai 2.800 tabung per agen per hari. Agen Elpiji di Wajo sebanyak empat agen saat ini. Jika nantinya penambahan 10 persen ini belum mencukupi terutama diakhir Ramadan, maka pihaknya akan kembali meminta penambahan 10 persen.
"Karena pada masa akhir-akhir Ramadan kebutuhan pemakain gas ibu rumah tangga akan semakin meningkat, apalagi jika sudah menjelang Lebaran," ujar Arwes.
Sementara, berdasarkan pantauan dibeberapa pengecer harga gas elpiji untuk 3 Kg mulai mengalami kenaikan dari Rp16 ribu menjadi Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per tabung. Kenaikan ini rata-rata RP1.000 sampai Rp2.000, terutama di desa-desa.
Menanggapi kenaikan harga gas elpiji ditingkat pengecer tersebut, Arwe menilai hal tersebut wajar-wajar saja mengingat adanya biaya tambahan transport.
"Harga het elpiji tetap sama hanya saja ada permintaan tambahan harga gas 3 kg naik Rp400 untuk menyesuaikan biaya transport dari SPBE ke pangkalan," pungkas dia.
"Sebelum kenaikan BBM, kami telah meminta tambahan jatah 20 persen dan itu telah direalisasikan pihak depot. Rencananya kami akan kembali meminta tambahan jatah untuk antisipasi Ramadan dan jelang Lebaran nantinya sebesar 10 persen," kata Kabag Prekonomian Kabupaten Wajo, M Arwes, Jumat (12/7/2013).
Menurutnya, sampai saat ini stok elpiji baik ukuran 12 kg dan 3 kg di pasaran dan gudang pangkalan masih aman. Namun, pihaknya tetap mewanti-wanti atas tingginya permintaan gas selama Ramadan.
"Kita sudah meminta tambahan jatah gas epiji 3 kg sebanyak 10 persen dari biasanya dan depot Pertamina sudah mengabulkan hal tersebut," ungkap dia.
Dia mengatakan, untuk jatah elpiji Wajo saat ini mencapai 2.800 tabung per agen per hari. Agen Elpiji di Wajo sebanyak empat agen saat ini. Jika nantinya penambahan 10 persen ini belum mencukupi terutama diakhir Ramadan, maka pihaknya akan kembali meminta penambahan 10 persen.
"Karena pada masa akhir-akhir Ramadan kebutuhan pemakain gas ibu rumah tangga akan semakin meningkat, apalagi jika sudah menjelang Lebaran," ujar Arwes.
Sementara, berdasarkan pantauan dibeberapa pengecer harga gas elpiji untuk 3 Kg mulai mengalami kenaikan dari Rp16 ribu menjadi Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per tabung. Kenaikan ini rata-rata RP1.000 sampai Rp2.000, terutama di desa-desa.
Menanggapi kenaikan harga gas elpiji ditingkat pengecer tersebut, Arwe menilai hal tersebut wajar-wajar saja mengingat adanya biaya tambahan transport.
"Harga het elpiji tetap sama hanya saja ada permintaan tambahan harga gas 3 kg naik Rp400 untuk menyesuaikan biaya transport dari SPBE ke pangkalan," pungkas dia.
(izz)