Prospek ternak unggas masih cerah
A
A
A
Sindonews.com - Bisnis ternak unggas diyakini masih akan tetap tumbuh. Pasalnya, ekonomi, jumlah penduduk dan daya beli yang meningkat akan mendorong permintaan unggas dan telur akan terus bertambah, selain harga komoditas unggas yang cenderung murah.
"Bahkan prospek kenaikan nilai di bisnis ini bisa mencapai 10 persen karena daya beli dan jumlah orang yang terus bertambah," ujar Ketua Umum Pusat Informasi Pasar Unggas Nasional (Pinsar) Hartono kepada Sindonews, baru-baru ini.
Dia mengatakan, kebutuhan masyarakat akan unggas tidak akan pernah habis karena relatif murah seraya mencontohkan masyarakat miskin minimal akan mengonsumsi telur karena kaya protein.
"Seminimal mungkin penghasilan mereka pasti bisa membeli telur buat ditambahkan di mi. Bahkan, bisa dikonsumsi mentah juga agar berkhasiat," katanya.
Hartono menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada harga ayam yang relatif murah. "Nasi ditambah sepotong ayam saja harganya Rp9.000 sampai Rp10 ribu. Ini bisnis yang prospeknya luar biasa," tutupnya.
"Bahkan prospek kenaikan nilai di bisnis ini bisa mencapai 10 persen karena daya beli dan jumlah orang yang terus bertambah," ujar Ketua Umum Pusat Informasi Pasar Unggas Nasional (Pinsar) Hartono kepada Sindonews, baru-baru ini.
Dia mengatakan, kebutuhan masyarakat akan unggas tidak akan pernah habis karena relatif murah seraya mencontohkan masyarakat miskin minimal akan mengonsumsi telur karena kaya protein.
"Seminimal mungkin penghasilan mereka pasti bisa membeli telur buat ditambahkan di mi. Bahkan, bisa dikonsumsi mentah juga agar berkhasiat," katanya.
Hartono menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada harga ayam yang relatif murah. "Nasi ditambah sepotong ayam saja harganya Rp9.000 sampai Rp10 ribu. Ini bisnis yang prospeknya luar biasa," tutupnya.
(rna)