Indeks utama Wall Street cetak rekor baru
A
A
A
Sindonews.com - Indeks utama di Bursa Wall Street pada perdagangan Senin waktu setempat ditutup dengan rekor tertinggi, dimana indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kembali mencetak rekor baru.
Indeks S&P 500 menguat delapan hari berturut-turut dan merupakan yang terpanjang sejak Januari didukung positifnya kinerja Citigroup yang naik 2 persen menjadi USD51,81 setelah laba perusahaan meningkat 26 persen, meski penjualan ritel menurun dan volume transaski minim.
Volume rata-rata transaksi harian tercatat paling minim sepanjang tahun ini, hanya 4,91 miliar lembar saham diperdagangkan. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata transaksi sepanjang tahun ini yang mencapai 6,4 miliar lembar saham di New York Stock Exchange, Nasdaq dan NYSE MKT.
Sementara itu, kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS) beragam, seperti pertumbuhan sektor manufaktur bulan Juli yang meningkat, sedangkan penjualan ritel bulan Juni di bawah ekspektasi dan business inventories bulan Mei yang stagnan.
Saat ini, investor sedang mengawasi kinerja atau berita ekonomi yang bisa menggagalkan reli di pasar saham. Dari perusahaan yang telah melaporkan hasil kuartal kedua tahun ini, sebesar 66,7 persen mencatat laba di atas ekspektasi analis.
"Laporan kinerja sejauh ini tampaknya dibuka dengan cukup baik," kata Director of Asset Allocation Wilmington Trust Investment Advisors, Cam Albright seperti dilansir Reuters, Selasa (16/7/2013).
Perdagangan semalam, indeks Dow Jones ditutup Naik 19,96 poin atau 0,13 persen ke 15.484,26: indeks Standard & Poor 500 naik 2,31 poin atau 0,14 persen menjadi 1.682,50 dan indeks Nasdaq naik 7,41 poin atau 0,21 persen menjadi berakhir pada 3.607,49.
Indeks S&P 500 menguat delapan hari berturut-turut dan merupakan yang terpanjang sejak Januari didukung positifnya kinerja Citigroup yang naik 2 persen menjadi USD51,81 setelah laba perusahaan meningkat 26 persen, meski penjualan ritel menurun dan volume transaski minim.
Volume rata-rata transaksi harian tercatat paling minim sepanjang tahun ini, hanya 4,91 miliar lembar saham diperdagangkan. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata transaksi sepanjang tahun ini yang mencapai 6,4 miliar lembar saham di New York Stock Exchange, Nasdaq dan NYSE MKT.
Sementara itu, kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS) beragam, seperti pertumbuhan sektor manufaktur bulan Juli yang meningkat, sedangkan penjualan ritel bulan Juni di bawah ekspektasi dan business inventories bulan Mei yang stagnan.
Saat ini, investor sedang mengawasi kinerja atau berita ekonomi yang bisa menggagalkan reli di pasar saham. Dari perusahaan yang telah melaporkan hasil kuartal kedua tahun ini, sebesar 66,7 persen mencatat laba di atas ekspektasi analis.
"Laporan kinerja sejauh ini tampaknya dibuka dengan cukup baik," kata Director of Asset Allocation Wilmington Trust Investment Advisors, Cam Albright seperti dilansir Reuters, Selasa (16/7/2013).
Perdagangan semalam, indeks Dow Jones ditutup Naik 19,96 poin atau 0,13 persen ke 15.484,26: indeks Standard & Poor 500 naik 2,31 poin atau 0,14 persen menjadi 1.682,50 dan indeks Nasdaq naik 7,41 poin atau 0,21 persen menjadi berakhir pada 3.607,49.
(rna)