Penjualan BSDE semester 1/2013 naik 79%
A
A
A
Sindonews.com - Emiten pengembang properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sepanjang enam bulan pertama (semester 1) 2013 membukukan penjualan (marketing sales) sebesar Rp4,19 triliun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BSDE, Hermawan Wijaya menjelaskan, perolehan marketing sales tersebut meningkat signifikan hingga 79 persen dibandingkan perolehan di semester I/2012 yang hanya sebesar Rp2,35 triliun.
"Pencapaian nilai penjualan pada semester I/2013 ini telah mencapai 60 persen dari target penjualan hingga akhir tahun ini yaitu sebesar Rp7 triliun," kata Hermawan dalam rilisnya di Jakarta, Selesa (16/7/2013).
Dia mengatakan, akselerasi pertumbuhan ini ditopang strategi kemitraan dan permintaan yang solid atas produk-produk properti khususnya residensial yang perseroan tawarkan baik di BSD City maupun di proyek-proyek lain yang dikelola.
Menurutnya, prospek properti di Indonesia masih menjanjikan, konsumen properti kelas menengah ke atas tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI rate.
"Terlebih proyek yang kami tawarkan memiliki beberapa keunggulan, seperti kemudahan akses dan kelengkapan infrastruktur sebagaimana layaknya kota mandiri modern," pungkas Hermawan.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BSDE, Hermawan Wijaya menjelaskan, perolehan marketing sales tersebut meningkat signifikan hingga 79 persen dibandingkan perolehan di semester I/2012 yang hanya sebesar Rp2,35 triliun.
"Pencapaian nilai penjualan pada semester I/2013 ini telah mencapai 60 persen dari target penjualan hingga akhir tahun ini yaitu sebesar Rp7 triliun," kata Hermawan dalam rilisnya di Jakarta, Selesa (16/7/2013).
Dia mengatakan, akselerasi pertumbuhan ini ditopang strategi kemitraan dan permintaan yang solid atas produk-produk properti khususnya residensial yang perseroan tawarkan baik di BSD City maupun di proyek-proyek lain yang dikelola.
Menurutnya, prospek properti di Indonesia masih menjanjikan, konsumen properti kelas menengah ke atas tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI rate.
"Terlebih proyek yang kami tawarkan memiliki beberapa keunggulan, seperti kemudahan akses dan kelengkapan infrastruktur sebagaimana layaknya kota mandiri modern," pungkas Hermawan.
(izz)