Laba Ericsson naik meski penjualan stagnan
A
A
A
Sindonews.com - Raksasa telekomunikasi Swedia, Ericsson melaporkan kenaikan laba meski penjualan dalam kondisi stagnan. Laba naik 26 persen pada kuartal kedua dari angka tahun lalu menjadi 1.516 miliar kronor (176 juta euro, USD230 juta).
Namun, angka tersebut mengecewakan karena hanya setengah dari jumlah perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones Newswires. Penjualan bersih kuartal berada di bawah prediksi analis, datang pada 55,3 miliar kronor (6,4 miliar euro, USD8,4 miliar), tidak berubah dari kuartal kedua tahun lalu.
Perusahaan mengatakan, atas dasar aset yang sebanding dengan kurs tetap asing, penjualan naik sebesar 7 persen pada kuartal kedua. Hal ini juga menunjukkan peningkatan profitabilitas, dengan marjin usaha sebesar 32,4 persen terhadap 32,0 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk meningkatkan keuntungan, Ericsson telah mengurangi biaya pengeluaran dibantu penurunan kerugian ST-Ericsson, perusahaan patungan dengan STMicroelectronics berbasis di Jenewa.
"Kami menerapkan strategi menangkap pangsa pasar baru dalam proyek modernisasi jaringan di Eropa mulai 2010, meskipun awal margin lebih rendah," kata CEO perusahaan, Hans Vestberg dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (18/7/2013).
"Sekarang proyek ini secara bertahap selesai, kita dapat menyimpulkan bahwa kami telah berhasil memperoleh pangsa pasar dan kembali memimpin di Eropa," tandasnya.
Namun, angka tersebut mengecewakan karena hanya setengah dari jumlah perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones Newswires. Penjualan bersih kuartal berada di bawah prediksi analis, datang pada 55,3 miliar kronor (6,4 miliar euro, USD8,4 miliar), tidak berubah dari kuartal kedua tahun lalu.
Perusahaan mengatakan, atas dasar aset yang sebanding dengan kurs tetap asing, penjualan naik sebesar 7 persen pada kuartal kedua. Hal ini juga menunjukkan peningkatan profitabilitas, dengan marjin usaha sebesar 32,4 persen terhadap 32,0 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk meningkatkan keuntungan, Ericsson telah mengurangi biaya pengeluaran dibantu penurunan kerugian ST-Ericsson, perusahaan patungan dengan STMicroelectronics berbasis di Jenewa.
"Kami menerapkan strategi menangkap pangsa pasar baru dalam proyek modernisasi jaringan di Eropa mulai 2010, meskipun awal margin lebih rendah," kata CEO perusahaan, Hans Vestberg dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (18/7/2013).
"Sekarang proyek ini secara bertahap selesai, kita dapat menyimpulkan bahwa kami telah berhasil memperoleh pangsa pasar dan kembali memimpin di Eropa," tandasnya.
(dmd)