Tana Toraja belum pastikan gelar pasar murah

Jum'at, 19 Juli 2013 - 12:00 WIB
Tana Toraja belum pastikan gelar pasar murah
Tana Toraja belum pastikan gelar pasar murah
A A A
Sindonews.com - Meski harga bahan pokok di berbagai pasar tradisional mengalami kenaikan, namun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tana Toraja belum memastikan menggelar pasar murah menjelang Lebaran.

Kepala Disperindag kabupaten Tana Toraja, Lexianus Lintin mengakui pelaksanaan pasar murah menjelang Lebaran masih menunggu instruksi dari pemerintah provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan. Pihaknya juga belum mengetahui jenis paket bahan pokok yang akan dijual melalui pasar murah.

Pasalnya, biaya untuk kegiatan pasar murah menjelang Lebaran menunggu bantuan dana kontigensi dari pemerintah provinsi (Pemprov) Sulsel.

"Kami belum bisa memastikan jadwal kegiatan pasar murah menjelang Lebaran. Biaya pasar murah juga tidak ada dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2013," ujar Lexianus di Makale, Jumat (19/7/2013).

Menurutnya, meski belum memastikan jadwal kegiatan pasar murah, Disperindag Tana Toraja sudah memetakan wilayah-wilayah yang akan menjadi sasaran kegiatan pasar murah. Diantaranya, kecamatan Makale, Mengkendek, Gandang Batu Sillanan, Saluputti, dan Rembon.

Dalam pasar murah tersebut, jenis-jenis bahan pokok dikemas dalam satu paket dan dijual dengan harga lebih murah dibanding harga bahan pokok yang dijual di pasaran.

Dia menuturkan, pasar murah digelar sebagai upaya pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok jika harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran tak terkendali. Masyarakat ekonomi lemah juga membeli bahan pokok dengan harga yang jauh lebih murah dibanding harga di pasar.

"Ada enam lokasi yang kami rencanakan untuk menggelar pasar murah menjelang Lebaran. Sasaran dari pasar murah ini untuk kalangan masyarakat ekonomi lemah," ujar mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Disbudpar) Tana Toraja itu.

Lexianus mengatakan, saat ini Disperindag Tana Toraja sudah membentuk tim dan posko pengamanan bahan pokok. Tim akan aktif melakukan pemantauan harga bahan pokok di setiap pasar serta melakukan sidak ke tempat-tempat penyimpanan bahan pokok.

Tim akan melakukan penghitungan perencanaan kebutuhan masing-masing wilayah agar diketahui secara dini kondisi stok, pengadaan dan distribusi bahan pokok di setiap kecamatan.

Sementara untuk posko pengamanan bahan pokok ditempatkan petugas yang siap memberikan informasi kepada masyarakat terhadap perkembangan harga bahan pokok. Masyarakat juga bisa memberikan informasi dan pengaduan jika harga bahan pokok semakin tak terkendali melalui posko pengamanan bahan pokok.

"Setiap hari, tim akan melaporkan hasil pemantauan ke Disperindag Kabupaten Tana Toraja, kemudian dilaporkan ke Pemprov Sulsel setiap pekan," jelasnya.

Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi menyatakan, Disperindag harus aktif melakukan pemantauan harga dan ketersedian bahan pokok di pasaran. Tidak menutup kemungkinan, kenaikan harga yang tak terkendali dilakukan oknum-oknum yang ingin memanfaatkan momen kenaikan harga BBM dan Lebaran.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5483 seconds (0.1#10.140)