Perusahaan China bangun monorel di Bandung
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan China National Machinery Import & Export Corporation (CMC) menyepakati rencana pembangunan monorel di kota Bandung, Jawa Barat.
Nota kesepahaman (MoU) pembangunan ditandatangani langsung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Wakil Presiden CMC Zhao Jun di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Sabtu (20/7/2013).
MoU berisi Penyusunan Rencana Induk Metropolitan Bandung Raya, Provinsi Jawa Barat. "MoU ini adalah tindak lanjut penandatanganan naskah nota kesepahaman yang dilaksanakan pada 8 Juni 2013 di China," ujar Aher.
Dia menuturkan, tujuan dibuatnya MoU tersebut adalah untuk membangun kesepahaman bersama dalam pelaksanaan kerja sama kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Aher mengatakan, alat transportasi massal sangat mendesak dan dibutuhkan masyarakat. "Karena itu, penyediaan infrastruktur transportasi massal dan sistem pendukungnya sangat krusial bagi kesinambungan pertumbuhan dan perkembangan kawasan metropolitan Bandund Raya," jelasnya.
Dalam penyusunan Rencana Induk Metropolitan Bandung Raya, Pemprov Jawa Barat ingin menerapkan konsep public private partnership yang memungkinkan adanya kerja sama antara publik dan private actor dalam pembangunan infrastruktur.
Sementara untuk pemetaan awal, rute moda transportasi massal diharapkan bisa mencakup kawasan selatan hingga ke Soreang (Kabupaten Bandung), kawasan barat hingga ke Padalarang (Kabupaten Bandung Bara), dan kawasan timur hingga ke Jatinangor (Kabupaten Sumedang).
"Lahan yang diperlukan untuk tiang penyangga rel, akan kita upayakan melalui lahan kurang produktif dan tidak bersinggungan dengan kepentingan masyarakat," paparnya.
Sehingga, lanjut Aher, pembebasan lahan akan berjalan efisien, tidak memakan waktu dan biaya yang terlalu besar. Tapi, itu tentu harus disesuaikan dengan hasil survei lapangan dan studi kelayakan yang akan dilakukan.
"Pemprov Jawa Barat mengharapkan studi kelayakan dan penyusunan rencana induk bisa dilakukan tepat waktu, serta berjalan berbarengan. Sehingga, pemasangan tiang pancang bisa dilakukan pada 2014," kata Aher.
Wakil Presiden CMC, Zhao Jun, mengaku akan terus mendorong agar proyek yang sudah disepakati berjalan lancar. Sehingga, manfaat positif bisa dirasakan banyak pihak. "Mudah-mudahan rencana pembangunan ini berjalan lancar dan sukses," tandasnya.
Nota kesepahaman (MoU) pembangunan ditandatangani langsung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Wakil Presiden CMC Zhao Jun di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Sabtu (20/7/2013).
MoU berisi Penyusunan Rencana Induk Metropolitan Bandung Raya, Provinsi Jawa Barat. "MoU ini adalah tindak lanjut penandatanganan naskah nota kesepahaman yang dilaksanakan pada 8 Juni 2013 di China," ujar Aher.
Dia menuturkan, tujuan dibuatnya MoU tersebut adalah untuk membangun kesepahaman bersama dalam pelaksanaan kerja sama kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Aher mengatakan, alat transportasi massal sangat mendesak dan dibutuhkan masyarakat. "Karena itu, penyediaan infrastruktur transportasi massal dan sistem pendukungnya sangat krusial bagi kesinambungan pertumbuhan dan perkembangan kawasan metropolitan Bandund Raya," jelasnya.
Dalam penyusunan Rencana Induk Metropolitan Bandung Raya, Pemprov Jawa Barat ingin menerapkan konsep public private partnership yang memungkinkan adanya kerja sama antara publik dan private actor dalam pembangunan infrastruktur.
Sementara untuk pemetaan awal, rute moda transportasi massal diharapkan bisa mencakup kawasan selatan hingga ke Soreang (Kabupaten Bandung), kawasan barat hingga ke Padalarang (Kabupaten Bandung Bara), dan kawasan timur hingga ke Jatinangor (Kabupaten Sumedang).
"Lahan yang diperlukan untuk tiang penyangga rel, akan kita upayakan melalui lahan kurang produktif dan tidak bersinggungan dengan kepentingan masyarakat," paparnya.
Sehingga, lanjut Aher, pembebasan lahan akan berjalan efisien, tidak memakan waktu dan biaya yang terlalu besar. Tapi, itu tentu harus disesuaikan dengan hasil survei lapangan dan studi kelayakan yang akan dilakukan.
"Pemprov Jawa Barat mengharapkan studi kelayakan dan penyusunan rencana induk bisa dilakukan tepat waktu, serta berjalan berbarengan. Sehingga, pemasangan tiang pancang bisa dilakukan pada 2014," kata Aher.
Wakil Presiden CMC, Zhao Jun, mengaku akan terus mendorong agar proyek yang sudah disepakati berjalan lancar. Sehingga, manfaat positif bisa dirasakan banyak pihak. "Mudah-mudahan rencana pembangunan ini berjalan lancar dan sukses," tandasnya.
(dmd)